Show simple item record

dc.contributor.authorIka Yulia Afrianti
dc.date.accessioned2013-12-19T01:44:55Z
dc.date.available2013-12-19T01:44:55Z
dc.date.issued2013-12-19
dc.identifier.nimNIM050210402078
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/10244
dc.description.abstractHasil dan pembahasan menunjukkan tema novel adalah keinginan berkuasa dapat menyebabkan seseorang bertindak sewenang-wenang, otoriter, menyebarkan fitnah yang dapat merugikan orang lain, sehingga diperlukan perjuangan untuk melawannya. Tema novel didukung dengan keberadaan tokoh, latar, dan konflik. Tokoh utama Kepundan adalah lelaki muda yang berwatak berani, kritis, idealis, dan individualis. Latar Kepundan meliputi latar waktu pada era reformasi; latar tempat x terjadi di sekolah, penjara, tangsi militer, dan permukiman transmigran; dan latar sosial yakni masyarakat perkotaan dan masyarakat pedesaan. Konflik Kepundan dibangun dari pertentangan antartokoh, pertentangan tokoh dengan kata hatinya, dan pertentangan ide dengan ide lainnya. Keberadaan tokoh, latar, dan konflik berkaitan erat dengan tema cerita. Aspek sosial politik novel dapat dinikmati melalui: 1) Struktur sosial, berpengaruh terhadap pembentukan kepribadian tokoh; 2) Proses sosial, ditunjukkan melalui usaha tokoh dalam berinteraksi di masyarakat melalui kerja sama dan pertentangan; 3) Problem sosial, tercermin dari usaha tokoh dalam menghadapi kemiskinan; 4) Penyebab konflik politik, ditunjukkan dengan adanya keinginan berkuasa, adanya pembatasan kebebasan akademis, adanya birokrasi yang mempersulit masyarakat miskin, adanya rekayasa politik terhadap sejarah; 5) Bentuk konflik politik adalah aksi demonstrasi massa, aksi pengeboman gedung perlindungan sosial; 6) Strategi politik, meliputi strategi untuk mendapatkan kekuasaan, dan strategi dalam penyerbuan; dan 7) Proses politik, tercermin dari usaha-usaha tokoh untuk mendapatkan dan mempertahankan kekuasaan melalui cara konspirasi dan penetapan kebijakan. Hasil aspek sosial politik dalam Kepundan menurut KTSP dapat dimanfaatkan siswa SMA kelas XI semester 1 sebagai alternatif materi pembelajaran apresiasi sastra di SMA yakni untuk mencapai kompetensi dasar menganalisis unsur intrinsik dan ekstrinsik sebuah novel. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan: (1) Tema Kepundan yakni keinginan berkuasa dapat menyebabkan seseorang bertindak sewenang-wenang, otoriter, menyebarkan fitnah yang dapat merugikan orang lain, sehingga diperlukan perjuangan untuk melawannya dibawakan melalui tokoh utama lelaki muda, berlatar era reformasi; (2) aspek sosial politik Kepundan dapat memperjelas bahwa seseorang yang mempunyai bakat, akan tetapi tidak didukung lingkungan sosialnya, maka tidak akan berhasil. (3) hasil dan pembahasan aspek sosial politik dalam novel Kepundan dimanfaatkan sebagai acuan untuk menganalisis unsur intrinsik dan ekstrinsik siswa SMA kelas XI semester 1. Saran yang diberikan adalah (1) bagi peneliti lainnya, perlu diadakan penelitian lebih lanjut terhadap novel Kepundan dengan pendekatan dan metode yang berbeda. Misalnya pendekatan sosiologi sastra, psikologi sastra, atau estetika resepsi. (2) bagi peneliti lainnya, kajian tentang aspek sosial politik dapat diterapkan pada karya sastra yang berbeda, seperti novel-novel politik lainnya yakni Trilogi Cermin Merah karya N. Riantiarno. (3) bagi guru mata pelajaran bahasa Indonesia, disarankan untuk mencoba mengaplikasikan hasil penelitian ini sebagai analisis siswa karena dengan mempelajari karya sastra siswa dapat sekaligus belajar masalah sosial politik.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries050210402078;
dc.subjectNovel Kepundan, Syafiril Erman, Pembelajaran Apresiasien_US
dc.titleASPEK SOSIAL POLITIK NOVEL KEPUNDAN KARYA SYAFIRIL ERMAN DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI ALTERNATIF MATERI PEMBELAJARAN APRESIASI SASTRA DI SMAen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record