Show simple item record

dc.contributor.authorAhmad Hendrianto
dc.date.accessioned2013-12-19T01:23:35Z
dc.date.available2013-12-19T01:23:35Z
dc.date.issued2013-12-19
dc.identifier.nimNIM070910201073
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/10220
dc.description.abstractPembangunan pada hakikatnya merupakan suatu rangkaian upaya yang dilakukan secara terus menerus untuk mencapai suatu tingkat kehidupan masyarakat yang sejahtera lahir dan batin, untuk itu peran serta masyarakat dalam pembangunan sangat diperlukan karena merekalah objek sekaligus subjek pembangunan, sehingga berkembanglah model pembangunan yang berpusat pada manusia yang memfokuskan pada peningkatan kemampuan masyarakat untuk mengelola dan memobilisasikan sumber-sumber yang terdapat di komunitas untuk memenuhi kebutuhan mereka. Pemberdayaan masyarakat merupakan usaha untuk membuat masyarakat menjadi berdaya melalui upaya pembelajaran sehingga mereka mampu untuk mengelola dan bertanggung jawab atas program pembangunan dalam komunitasnya. Pembelajaran tersebut diimplementasikan dalam rangkaian pengembangan kapasitas masyarakat, dimana pelaksanaannya harus disesuaikan dengan karakteristik dan kemampuan masyarakat setempat karena pada dasarnya setiap komunitas bersifat unik. Sejak saat itu pemerintah mulai merancang program yang komprehensif dan terpadu yang tertuang pada Instruksi Presiden, Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2010 Tentang Percepatan Pelaksanaan Prioritas Pembangunan Nasional Tahun 2010 dan memfokuskan pada Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2010 Tentang Program Pembangunan Yang Berkeadilan. Sebagai tanggapan dari Instruksi Presiden tersebut Sebuah gagasan pemberdayaan masyarakat yang disebut dengan Pos Pemberdayaan Keluarga Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan pembangunan kelembagaan masyarakat pada program Posdaya. Melihat dari pembangunan lembaga yaitu kepemimpinan, doktrin, program, sumber-sumberdaya, dan struktur intern. Dari hasil penelitian yang saya lakukan, program posdaya banyak tidak dikenal oleh masyarakat karena peran posdaya sangat kurang sekali atau kurang aktif dalam mengembangkan programnya, program posdaya terkesan hanya numpang nama pada paud di Dusun Gardu Utara. Terbukti dengan ketidak aktifan posdaya dalam mengembangkan programnya banyak program posdaya yang tidak aktif. Masyarakat dusun gardu utara hanya diberikan harapan dan janji-janji yang tidak ditepati. Walaupun masyarakat terkesan di gantungkan tetapi masyarakat masih punya kesadaran dan mampu berusaha untuk mengembangkan program posdaya terbukti mulai dari kepemimpinan ibu Febri yang selalu aktif dalam kemasyarakatan sehingga masyarakat lebih mengenal ibu febri dari pada program posdaya yang dibawah oleh ibu Sudarti. Semua kegiatan yang ada pada program posdaya di laksanakan sendiri dengan masyarakat tanpa adanya pendamping program dari Posdaya walaupun banyak keterbatasan sumberdaya khususnya Sumber daya manusia. Tetapi mereka tetep semangat untuk bisa menjalankan tugas dan tanggungjawab yang diberikan oleh masyarakat Dusun Gardu Utara. Kelembagaan yang ada pada masyarakat dusun gardu Utara sangat erat karena mereka saling menjaga kepercayaan dan saling tolong menolong untuk mencapai kesejahteraan bersama.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries070910201073;
dc.subjectPembangunan Kelembagaan Program Posdayaen_US
dc.titleEMBANGUNAN KELEMBAGAAN PADA PROGRAM POSDAYA DI DUSUN GARDU UTARA KELURAHAN SEMPUSARI KECAMATAN KALIWATES KABUPATEN JEMBERen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record