dc.description.abstract | ehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Jember.
Tuberkulosis menjadi masalah global emergency dikarenakan sampai dengan
tahun 2016 diketahui sepertiga penduduk dunia terinfeksi Tuberkulosis. Namun TB
yang paling sering ditemukan adalah pada organ paru. Kabupaten Jember adalah
salah satu kabupaten di Jawa Timur yang merupakan daerah endemik tuberkulosis
paru, ditandai dengan peningkatan jumlah penderita dari tahun 2017 sebesar 3.400
dan pada tahun 2018 sebesar 3.667 kasus. Upaya peningkatan cakupan pelayanan
kesehatan TB paru dapat dilakukan dengan penemuan kasus TB paru (case finding).
Case finding dilaksanakan oleh kader dengan tujuan untuk menemukan penderita
sedini mungkin. Kinerja kader dalam penemuan kasus TB sangat berpengaruh
terhadap keberhasilan program pengendalian tuberkulosis. Faktor yang
mempengaruhi kinerja seseorang antara lain: faktor individu, faktor psikologi, dan
faktor organisasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor yang
berhubungan dengan kinerja kader dalam penemuan kasus TB paru di Kabupaten
Jember.
Jenis Penelitian yang dilakukan adalah penelitian analitik menggunakan
pendekatan kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional. Teknik
pengambilan sampel dalam menggunakan teknik simple random sampling terhadap
kader di wilayah kerja Puskesmas Gladak Pakem, Puskesmas Klatakan, Puskesmas
Lojejer, Puskesmas Umbulsari, Puskesmas Kalisat, dan Puskesmas Rambipuji.
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kinerja kader dalam penemuan kasus
TB paru. Sedangkan bebas terikat dalam penelitian ini meliputi faktor individu
(usia, tingkat pendidikan, masa kerja, dan pengetahuan), faktor psikologi (sikap,
motivasi, dukungan keluarga, dan kepuasan kerja ), faktor organisasi (kompensasi
dan kepemimpinan). Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan
teknik wawancara dengan kuesioner dan studi dokumentasi. Kemudian data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan teknik statistik yaitu uji Chi Square dan
uji Spearman dengan tingkat signifikansi α=0,05.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara variabel
individu usia (p=0,370), tingkat pendidikan (p=0,186), pengalaman/masa kerja
(p=1,000) dengan kinerja kader dalam penemuan kasus TB di Kabupaten Jember.
Namun terdapat hubungan antara variabel individu pengetahuan dengan kinerja
kader dalam penemuan kasus TB di Kabupaten Jember (p=0,011). Terdapat
hubungan antara variabel psikologis dengan kinerja kader dalam penemuan kasus
TB di Kabupaten Jember meliputi sikap (p=0,010), motivasi (p=0,025), dan
kepuasan kerja (p=0,005). Namun tidak terdapat hubungan antara variabel
psikologis berupa dukungan keluarga dengan kinerja kader TB dalam penemuan
kasus TB di Kabupaten Jember (p=0,128). Terdapat hubungan antara variabel
organisasi meliputi kompensasi (p=0,001) dan kepemimpinan (p=0,027) dengan
inerja kader dalam penemuan kasus TB paru di Kabupaten Jember. | en_US |