Show simple item record

dc.contributor.advisorPRIHATIN, Jekti
dc.contributor.advisorSUSILO, Vendi Eko
dc.contributor.authorANASYA, Aurora Dyas
dc.date.accessioned2020-11-13T02:29:48Z
dc.date.available2020-11-13T02:29:48Z
dc.date.issued2020-07-30
dc.identifier.nimNIM160210103018
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/101930
dc.description.abstractKopi merupakan salah satu komoditi perkebunan yang memiliki nilai ekonomis tinggi diantara tanaman perkebunan lainnya, serta berperan penting sebagai sumber devisa negara selain minyak dan gas. Kopi memiliki peluang ekspor tinggi dan memiliki pasar penjualan yang besar, baik di dalam negeri maupun pasar Internasional. Total perkebunan kopi di Kabupaten Jember adalah 16.882 ha, dimana 5.601,31 ha diantaranya adalah milik perkebunan rakyat sedangkan 11.274,69 ha milik pemerintah. Biji kopi setelah pascapanen akan disimpan di dalam gudang penyimpanan dalam waktu yang lama sebelum diolah atau diekspor. Gudang penyimpanan kopi merupakan lingkungan yang kondisinya dapat dikendalikan. Gudang penyimpanan erat kaitannya dengan serangga hama gudang memiliki kemampuan beradaptasi pada lingkungan gudang yang kering, suhu relatif tinggi, dan kelembapan udara rendah. Kerusakan pada biji kopi yang disimpan di dalam gudang penyimpanan akibat serangga hama dapat mengurangi kualitas biji kopi melalui penurunan berat dan kualitas kopi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui serangga hama pada gudang penyimpanan kopi di Kabupaten Jember serta untuk menghasilkan Buku Panduan Lapang yang layak digunakan sebagai buku referensi. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan mendiskripsikan serangga hama gudang yang di temukan di lapang yang berupa gambar detail objek dan deskripsi secara sistematis menggunakan kunci identifikasi dari buku identifikasi serangga sebagai bahan penyusunan Buku Panduan Lapang. Penentuan metode didasaran pada ketertarikan serangga hama terhadap perangkap yang digunakan. Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik handpicking, yaitu dengan menangkap serangga menggunakan tangan atau pinset, perangkap cahaya yaitu menangkap serangga dengan di bantu oleh cahaya yang digunakan untuk menarik serangga. Perangkap cahaya lebih efisien digunakan karena kebanyakan serangga aktif terbang pada malam hari sehingga serangga akan mudah tertarik pada cahaya, dan perangkap umpan dengan menggunakan umpan berupa biji kopi yang ditumbuk setengah kasar. Penggunaan biji kopi yang ditumbuk kasar agar senyawa volatile pada biji kopi masih utuh dan menarik serangga. Data hasil penelitian digunakan untuk menyusun Buku Panduan Lapang. Sebelum menyebarluaskan Buku Panduan Lapang hasil penelitian, dilakukan proses validasi oleh 3 validator ahli berupa, validator ahli media, validator ahli materi, dan masyarakat yang diwakili oleh pengelola gudang kopi Durjo, Kalianda, dan Tanjung. Hasil penelitian yang dilakukan, serangga hama yang ditemukan di dalam gudang penyimpanan kopi pada tiga lokasi di Kabupaten Jember adalah Ordo Coleptera dengan spesies Hypothenemus hampei dengan ukuran 2 mm, termasuk serangga hama primer yang merusak biji kopi dan membuat alur gerekan yang mampu merusak kualitas biji kopi, H. hampei menyebabkan kerusakan hingga 50% pada kopi; Araecerus fasciculatus dengan ukuran 4 mm, termasuk serangga hama primer karena aktivitas yang dilakukan merusak bahan simpanan di dalam gudang dengan membuat lubang pada biji untuk tempat tinggal, makan, dan meletakkan telur, A. fasciculatus menyebabkan kerusakan 26,7% pada gudang penyimpanan kopi; Lasioderma serricorne dengan ukuran 3 mm yang termasuk serangga hama sekunder, karena makan dari sisa kerusakan yang disebabkan oleh serangga hama primer; Lyctoxylon dentatum dengan memiliki ukuran 2,5 mm, termasuk serangga hama sekunder; Ahasverus advena dengan ukuran 3 mm, termasuk serangga hama sekunder; Sunius debilicornis memiliki ukuran 2,9 mm termasuk serangga hama sekunder yang habitatnya selain di dalam biji kopi juga ada pada celah-celah kayu atau ada pada permukaan karung; Corticaria elongata memiliki ukuran 3 mm termasuk serangga hama sekunder. Selain dari Ordo Coleoptera, juga ditemukan serangga hama dari Ordo Lepidoptera yaitu Cadra cautella dengan ukuran 5 mm yang termasuk serangga sekunder, tetapi aktivitas makannya baik pada saat larva maupun imago menyebabkan kerusakan pada biji kopi. Hasil rata-rata uji validasi yang dilakukan mendapatkan nilai 79,46 yang berarti Buku Panduan Lapang ini layak dengan beberapa saran yang dapat digunakan sebagai sumber informasi tentang “serangga hama gudang di Jember”.en_US
dc.language.isoInden_US
dc.publisherFakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikanen_US
dc.subjectHama Seranggaen_US
dc.subjectKomoditas Kopien_US
dc.subjectMedia Pembelajaranen_US
dc.subjectBuku Panduan Lapangen_US
dc.titleIdentifikasi Serangga Hama Gudang pada Beberapa Gudang Penyimpanan Komoditas Kopi di Kabupaten Jember dan Pemanfaatannya sebagai Buku Panduan Lapangen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.prodiPendidikan Biologi
dc.identifier.kodeprodi0210193


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record