dc.contributor.advisor | IQBAL, Muhammad | |
dc.contributor.advisor | SUPRIYADI | |
dc.contributor.author | MALAYSIANTO, Agista Saraswati | |
dc.date.accessioned | 2020-11-11T06:21:08Z | |
dc.date.available | 2020-11-11T06:21:08Z | |
dc.date.issued | 2020-01-20 | |
dc.identifier.uri | http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/101867 | |
dc.description.abstract | Venezuela merupakan negara sosialis yang sangat berorientasi pada
pendapatan ekspor minyak. Sejak masa kepemimpinan Hugo Chavez tahun
1999-2013, Venezuela menjadi negara yang makmur. Pasalnya pendapatan
negara menjadi sangat besar dari minyak dan Chavez memiliki visi-misi
Bolivarian untuk mensejahterakan rakyat. Tahun 2013 Hugo Chavez
meninggal dan digantikan oleh Nicolas Maduro. Maduro adalah sosok orang
yang sangat mengagumi Chavez, sehingga ia melanjutkan visi misi Bolivarian
dari pendahulunya. Pada awal pemerintahan Maduro sangat dicintai oleh
rakyatnya sama seperti rakyat mencintai Chavez. Namun tidak lama setelah
menjabat menjadi presiden Venezuela, Maduro dituntut untuk turun dari
jabatannya oleh pihak oposisi dan rakyat. Berdasarkan latar belakang di atas
maka skripsi ini akan membahas tentang mengapa terjadi krisis politik di
Venezuela pada masa kepemimpinan Nicolas Maduro.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Data yang
digunakan adalah data sekunder yang didapatkan dengan cara studi pustaka.
Data ini bisa berasal dari media internet dalam rupa jurnal, buku, sumber
berita, dan laporan. Data yang digunakan akan dianalisis dengan metode
deskriptif kualitatif. Teori yang digunakan untuk menganalisis krisis politik
di Venezuela dalah resource-curse dan crisis theory.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa krisis politik di Venezuela
disebabkan oleh beberapa faktor. Sebagai pemimpin negara Maduro telah
mengalami kegagalan dalam manajemen resource-nya. Selain itu Madu mengalami permasalahan pembangunan terkait penurunan GDP, kemiskinan
meningkat dan menurunnya produksi serta perdagangan. Kemudian terdapat
masalah struktural bahwa Maduro tidak bisa mewujudkan cita-cita negara
sosialis dan demokratis. Sebagai akibat dari permasalahan tersebut maka
terjadilah delegitimasi Maduro baik dari dalam negeri maupun luar negeri.
Dengan kata lain krisis politik yang terjadi di Venezuela merupakan
akumulasi dari krisis-krisis sebelumnya. | en_US |
dc.language.iso | Ind | en_US |
dc.publisher | Jurusan Ilmu Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Jember 2020 | en_US |
dc.relation.ispartofseries | 150910101040; | |
dc.subject | krisis politik venezuela | en_US |
dc.subject | Nicolas Maduro | en_US |
dc.subject | krisis politik | en_US |
dc.subject | venezuela | en_US |
dc.title | Krisis Politik Venezuela DI Era Nicolas Maduro Tahun 2013-2019 (Venezuela Political Crisis in the Nicolas Maduro Era 2013-2019) | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |
dc.identifier.kodeprodi | 9101010 | |