Show simple item record

dc.contributor.advisorMUBAROK, Akhmad Munif
dc.contributor.authorJANNAH, Anisatul
dc.date.accessioned2020-11-11T03:39:08Z
dc.date.available2020-11-11T03:39:08Z
dc.date.issued2020-04-16
dc.identifier.nimNIM130910301011
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/101849
dc.description.abstractKemiskinan merupakan permasalahan yang masih dihadapi oleh beberapa negara-negara di dunia, termasuk di Indonesia. Kemiskinan merupakan suatu keadaan atau kondisi ketidakmampuan individu atau kelompok masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidup, termasuk didalamnya kebutuhan ekonomi, ketidak mampuan sebagai alasan dasar penyebab terjadinya kemiskinan ditengarai salah satunya karena sedikit dari mayarakat miskin yang mampu mengenyam pendidikan tinggi sehingga sebagai dampaknya kualitas sumber daya manusia (SDM) yang mereka miliki tidak mampu menjadi jawaban atas tantangan dalam menjawab kebutuhan-kebutuhan dasar hidupnya. Tentu kondisi tersebut memacu pemerintah untuk terus mampu menanggulanginya, termasuk beberapa desain program telah dicanangkan dan diimplementasikan, namun tentunya menanggulangi kemiskinan tidak semudah membalikkan telapak tangan, sekalipun upaya sudah banyak dilakukan dan ada tren penurunan secara statistik namun keberadaannya masih masih cukup signifikan dan menutut upaya-upaya yang lebih optimal untuk menanggulanginya, terbukti diberbagai daerah di Indonesia, kemiskinan masih dipahami sebagai masalah sosial yang terus diupayakan penyelesaiannya. Salah satu program yang dibentuk oleh pemerintah untuk mengurangi beban masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan pokok adalah Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), yang secara mekanisme disalurkan secara non tunai dari pemerintah kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) setiap bulan, melalui mekanisme akun elektronik yang digunakan hanya untuk membeli bahan pangan di tempat yang telah bekerjasama dengan pihak perbankan yang ditunjuk secara resmi oleh pemerintah. Adapun program tersebut merupakan merupakan program yang diselenggarakan oleh Kementrian Sosial Republik Indonesia (Kemensos), yang ditujukan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi, ketepatan sasaran penyaluran bantuan sosial serta mendorong keuangan inklusif. Program ini mendapat sambutan dan dukungan yang sangat positif dari presiden. Presiden sangat mengapresiasi program BPNT, karena mampu mengurangi beban pengeluaran KPM melalui pemenuhan sebagian kebutuhan pangan, memberikan gizi yang seimbang kepada peserta KPM, meningkatkan ketepatan sasaran dan waktu penerimaan bantuan pangan serta mendorong kearah pembangunan yang berkelanjutan, dan untuk mendukung program BPNT maka Presiden juga telah menetapkan Perpres RI Nomor 63 Tahun 2018, tentang Penyaluran Bantuan Sosial Secara Non Tunai. Adapun dalam penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian secara kualitatif, dengan jenis penelitian study kasus karena peneliti ingin mengetahui bagaimana pelaksanaan diseminasi program bantuan pangan non tunai di Desa Banyuanyar apakah sudah sesuai dengan alur atau pedoman yang sudah di tetapkan oleh kementrian dan pemerintah. Untuk penentuan informan penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi yang dilanjutkan dengan wawancara, di iringi dengan proses dokumentasi. Tingkat pendidikan merupakan salah satu yang menjadi indikator dari kualitas sumber daya manusia.Tingkat pendidikan juga banyak berpengaruh pada produktifitas seseorang atau kelompok dalam meningkatkan derajat kesejahteraan. Dalam analogi sederhana dapat dikatakan jika seseorang atau kelompok yang berpendidikan rendah maka produktivitasnya juga akan rendah dan rendah produktivitas tersebut nantinya juga akan menyebabkan rendahnya pendapatan mereka. Tingkat ekonomi masyarakat merupakan salah satu gambaran kesejahteraan penduduk disuatu tempat, sekalipun hal tersebut bukan tolak ukur yang mutlak setidaknya hal tersebut sebagai gambaran sederhana atas kondisi perekonomian masyarakat, di Desa Banyuanyar secara umum penduduknya merupakan buruh tani dengan besaran jumlah mencapai 1.355 orang dari total 2.561 orang penduduk yang bekerja. Dapat dikatakan bahwa penduduk desa banyuanyar secara umum merupakan penduduk yang masih belum mampu, mengingat tingkat pendapatan buruh tani dari beberapa jenis pekerjaan yang ada terbilang paling rendah. Artinya jika program BPNT dilaksanakan di Desa Banyuanyar cukup tepat karena jika merujuk kepada data yang telah di uraikan di atas, banyak masyarakat yang memang membutuhkannya.en_US
dc.language.isoInden_US
dc.publisherFAKULTAS ILMU SOSIAL DAM ILMU POLITIKen_US
dc.subjectPelaksanaan Diseminasien_US
dc.subjectProgram Bantuan Pangan Non Tunaien_US
dc.subjectPelayanan Sosialen_US
dc.subjectPemberdayaan Masyarakaten_US
dc.titlePelaksanaan Diseminasi Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) Di Desa Banyuanyar (Studi Deskriptif Pada Masyarakat Penerima Bantuan Pangan Non Tunai Di Desa Banyuanyar, Kecamatan Kalibaru, Kabupaten Banyuwangi)en_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.prodiIlmu Kesejahteraan Sosial
dc.identifier.kodeprodi0910301


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record