Keanekaragaman Lumut Kerak (Lichenes) DI Kawasan Air Terjun Kapas Biru Kecamatan Pronojiwo Kabupaten Lumajang Dan Pemanfaatannya Sebagai Booklet
Abstract
Liken atau lumut kerak merupakan simbiosis antara fungi dan alga sehingga secara morfologi dan fisiologi merupakan satu kesatuan. Wardiyah dan Nurhayati (2016) menyatakan bahwa lumut kerak merupakan organisme yang terbentuk dari adanya simbiosis antara hifa jamur dan alga. Adanya simbiosis ini menjadikan lumut kerak sebagai organisme autotrof sekaligus organisme heterotrof yang memiliki kemampuan untuk bertahan hidup di tempat yang ekstrem seperti padang pasir dan kawasan kutub (Keller, 2005). Liken juga dapat hidup di lingkungan air terjun. Air terjun merupakan ruang terbuka dalam hutan dan memberi kesempatan kepada tumbuhan epifit untuk menetap secara terestrial pada batu-batuan dan pepohonan. Air terjun Kapas Biru merupakan salah satu wahana alam yang memiliki potensi keanekaragaman flora khususnya Lumut kerak. Air Terjun Kapas Biru terletak di Desa Sidomulyo dan termasuk dataran tinggi kaki Gunung Semeru, dimana air terjun ini memiliki ketinggian 130 meter dengan aliran air yang deras. Aliran sungai juga banyak ditemui di kawasan Air Terjun Kapas Biru yang berpengaruh terhadap suhu dan kelembapan lingkungan sekitar. Kondisi lingkungan yang mendukung, akan mengakibatkan tingginya keanekaragaman lumut kerak yang ada di lingkungan tersebut.