dc.description.abstract | Kecelakaan menjadi masalah kesehatan umum yang terjadi di negara
berkembang dan merupakan penyebab utama terjadinya kematian. Balita
merupakan kelompok yang rentan terhadap cedera. Hal ini terjadi karena balita
masih dalam perkembangan neuromotorik, kognitif, fisik, sosiopsikologi dan
sensori. Kecelakaan di dalam rumah menjadi mayoritas kecelakaan yang terjadi
pada balita karena sebagian besar aktivitas anak dilakukan di rumah. Kecelakaan
tersebut dapat berupa terjatuh, tenggelam, tersedak, luka bakar, keracunan dan
luka sayat. Pencegahan merupakan usaha yang terbaik untuk mengurangi dampak
akibat kecelakaan. Peran orang tua (terutama ibu) yang terpenting yaitu untuk
menghindari kecelakaan pada anak dengan memberikan pengawasan dan
perhatian penuh dalam proses bermain dan belajar anak. Namun banyak orang tua
tidak menyadari risiko terjadinya kecelakaan pada interaksinya dengan anak-anak
dan tidak percaya diri dalam melakukan tindakan pencegahan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara
tingkat pengetahuan ibu tentang dampak kecelakaan pada balita di rumah dengan
tindakan pencegahan kecelakaan di wilayah Posyandu Alamanda 32 Kecamatan
Patrang Kabupaten Jember. Metode yang digunakan adalah analisis korelasional
dengan desain cross sectional dan variabel yang diukur dalam sekali waktu adalah
pengetahuan ibu tentang dampak kecelakaan pada balita di rumah dengan
tindakan pencegahan kecelakaan. Responden didapatkan melalui purposive
sampling sebanyak 82 orang. Uji yang digunakan dalam menganalisis hubungan
ix
dua variabel pada penelitian ini adalah Spearman Rank dengan tingkat kemaknaan
95% (α=0,05).
Hasil analisis menggunakan program SPSS menunjukkan distribusi tingkat
pengetahuan ibu dengan anak balita tentang dampak kecelakaan pada balita di
rumah wilayah posyandu Alamanda 32 Kecamatan Patrang Kabupaten Jember
yaitu ibu yang memiliki tingkat pengetahuan kurang sebanyak 15 orang (18,3%)
dan pengetahuan cukup sebanyak 33 orang (40,2%) serta pengetahuan baik
sebanyak 34 orang (41,5%). Tindakan pencegahan kecelakaan pada ibu dengan
anak balita yang buruk sebanyak 41 orang (50%) dan tindakan pencegahan
kecelakaan yang baik sebanyak 41 orang (50%). Hasil analisis korelasi
menghasilkan nilai p=0,000 (p<
α) dengan kekuatan korelasi (r) sebesar 0,530
yang memiliki arti bahwa kekuatan hubungan antar variabel adalah sedang dan
memiliki arah korelasi positif (+). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Ha gagal
ditolak, sehingga terhdapat hubungan antara tingkat pengetahuan ibu tentang
dampak kecelakaan pada balita di rumah dengan tindakan pencegahan kecelakaan
di wilayah posyandu Alamanda 32 Kecamatan Patrang Kabupaten Jember.
Kesimpulannya, jika ibu mengetahui resiko dan dapat mempersepsikan keparahan
cedera dari kecelakaan yang bisa menimpa balita, ibu akan dapat menentukan
perilaku kesehatan yaitu mengkonstruksikan suatu perilaku pencegahan
kecelakaan pada balita di rumah. Diharapkan kepada perawat dan tenaga
kesehatan lainnya di komunitas dapat meningkatkan pemberian informasi dan
promosi kesehatan terkait resiko kecelakaan, dampak kecelakaan dan upaya
pencegahan kecelakaan pada balita di rumah. | en_US |