• Login
    View Item 
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Teacher Training and Education
    • View Item
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Teacher Training and Education
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    TINDAK TUTUR ASERTIF DALAM DIALOG TOKOH FILM DENIAS, SENANDUNG DI ATAS AWAN

    Thumbnail
    View/Open
    Skripsi_1.pdf (96.49Kb)
    Date
    2013-12-18
    Author
    Dian Wardani Nafisah
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa di dalam dialog film DSAA terdapat berbagai jenis tindak tutur dan tindak tutur yang paling banyak muncul adalah tindak asertif. Dari hasil tersebut diketahui, pertama ditemukan tiga belas jenis tindak tutur asertif di dalam film DSAA, yaitu (1) tindak tutur memberitahu atau menginformasikan sesuatu; (2) tindak tutur bercerita; (3) tindak tutur menyatakan; (4) tindak tutur mengakui; (5) tindak tutur menjawab; (6) tindak tutur memprediksi; (7) tindak tutur menjelaskan; (8) tindak tutur membantah; (9) tindak tutur membenarkan; (10) tindak tutur menunjukkan; (11) tindak tutur membetulkan atau mengoreksi; (12) tindak tutur mengira; dan (13) tindak tutur mengingatkan. Kedua, terdapat dua belas pasangan berdampingan yang merupakan pola percakapan dalam film DSAA yang meliputi, (1) pertanyaan-jawaban; (2) pemberian informasi-tanggapan; (3) keluhan-bantahan; (4) permintaan maaf-keluhan; (5) permintaan-pemersilaan; (6) permintaan-penolakan; (7) penawaran-penerimaan; (8) penawaran-penolakan; (9) perintah-pelaksanaan; (10) perintah-bantahan; (11) panggilan-jawaban; dan (12) sindiran-sindiran. Kesimpulannya, dari ketigabelas jenis tindak tutur asertif, yang paling banyak muncul adalah tindak tutur menjawab. Tindak tutur menjawab merupakan tuturan induk yang dapat menjadi tuturan asertif yang lain seperti tindak tutur menjelaskan, membenarkan, membantah, dan sebagainya. Tuturan ini muncul tidak sekedar karena menjawab tuturan pertanyaan, tetapi juga sebagai tanggapan dari suatu proposisi yang dimaksud, sehingga dapat menjadi tuturan yang dipahami sesuai konteks. Selanjutnya, dari kedua belas pola pasangan berdampingan, pola pertanyaan-jawaban muncul paling banyak. Dengan banyaknya kemunculan pola ini, maka semakin mendukung munculnya tindak tutur asertif, terutama tindak menjawab dan tindak menjelaskan. Selain itu dialog yang berwujud asertif para tokoh film secara keseluruhan dapat terjalin dengan baik.
    URI
    http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/10150
    Collections
    • UT-Faculty of Teacher Training and Education [15287]

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    Context

    Edit this item

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository