dc.description.abstract | Pemanfaatan tembakau selama ini terfokus pada daun tembakau. Bagian lain dari tembakau seperti batang tembakau belum banyak dimanfaatkan. Batang tembakau seringkali masih dianggap sebagai limbah pertanian dan belum diolah secara efektif. Batang tembakau memiliki kandungan selulosa, lignin, hemiselulosa, dan total organik carbon relatif tinggi yang berpotensi dimanfaatkan sebagai arang aktif. Arang aktif adalah suatu karbon yang mempunyai daya serap yang baik terhadap anion, kation, dan molekul dalam bentuk senyawa anorganik dan organik, baik berupa larutan maupun gas. Dengan metode aktivasi untuk mengubah arang menjadi karbon aktif yang memiliki porositas dan luas permukaan spesifiknya besar. Aktivasi secara kimia menggunakan asam sulfat karena asam sulfat sangat korosif dan reaksi hidrasi dengan air sangat eksotermis yaitu reaksi yang melepaskan kalor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan konsentrasi asam sulfat terhadap pembuatan arang aktif berbahan batang tembakau.
Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2018 sampai April 2019 di Laboratorium Teknik Pengendalian dan Konservasi Lingkungan Jurusan Teknik Pertanian dan Laboratorium Biokimia Hasil Pertanian Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Jember. Bahan yang digunakan dalam penelitian adalah batang tembakau, H2SO4, iodium (I2), indikator amilum,natrium thiosulfat (Na2S2O3.5H2O) dan aquades. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan perlakuan perbedaan konsentrasi H2SO4 6%, 8%, 10% dengan pengulangan sebanyak tiga kali. Analisis data menggunakan metode analisis ragam (ANOVA) dan uji lanjut tukey pada taraf α ≤0,05. Data yang diperoleh yaitu kadar air, kadar abu, kadar zat menguap/terbang, kadar karbon terikat, dan daya serap iodium terhadap pengaruh penambahan konsentrasi H2SO4 dalam pembuatan arang aktif berbahan batang tembakau.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan konsentrasi H2SO4 terhadap pembuatan arang aktif batang tembakau sangat berpengaruh dengan variabel seperti kadar air, kadar abu, kadar zat terbang, kadar karbon murni, dan daya serap iodium karena mempunyai nilai yang signifikan. Perlakuan jenis dan konsentrasi H2SO4 6% menghasilkan nilai kadar air sebesar 0,508% ; nilai kadar abu 0,083% ; nilai kadar zat terbang 0,961% ; nilai kadar karbon terikat 98,95% ; nilai daya serap iodium 867,15 mg/g ; H2SO4 8% menghasilkan nilai kadar air sebesar 0,501% ; nilai kadar abu 0,035% ; nilai kadar zat terbang 0,943% ; nilai kadar karbon terikat 99,02% ; nilai daya serap iodium 930,6 mg/g ; H2SO4 10%. Arang aktif yang dihasilkan yaitu memiliki nilai kadar air 0,040% ; nilai kadar abu 0,035% ; nilai kadar zat terbang 0,877% ; nilai kadar karbon terikat 99,088% ; nilai daya serap iodium 994,05 mg/g. | en_US |