dc.description.abstract | Keterampilan utama dalam pembelajaran sejarah yakni kemampuan
Historical Analysis. Permasalahan yang diperoleh dari observasi awal yang
dilakukan di tiga sekolah yaitu MAN 1 Probolinggo, MAN 2 Probolinggo, dan
MAN 2 Kota Probolinggo antara lain menjelaskan permasalahan pembelajaran
sejarah yakni antara lain (1) 88% Implementasi media dalam pembelajaran hanya
menggunakan media power point, peta konsep sehingga peserta didik kurang daya
tarik dalam pembelajaran; (2) 75% membutuhkan media pembelajaran yang
berbasis teknologi dengan menggunakan E-Learning; (3) 81% membutuhkan
pembelajaran yang berinovasi menggunakan dengan Handphone, Internet. Hasil
analisis karakteristik peserta didik yang dilakukan pada tiga MA Negeri di
Probolinggo yaitu MAN 1 Probolinggo, MAN 2 Probolinggo, MAN 2 Kota
Probolinggo menunjukkan: hasil angket kemampuan awal dan karakteristik umum
yaitu 75% peserta didik hanya dapat mengingat dan menyebutkan 1-3 Kerajaan
Maritim di Indonesia dan 25% menjawab tidak mengetahui. Berdasarkan analisis
angket gaya belajar yaitu di peroleh gaya belajar visual sebesar 52,33% , gaya
belajar audio sebesar 22,33 % dan kinestetik sebesar 25,33%. Sehingga untuk
mengatasi permasalahan tersebut perlu adanya pengembangan media
pembelajaran Schoology berbasis Discovery Learning dapat menjadi salah satu
referensi untuk memperkaya media pembelajaran dan meningkatkan kemampuan
Historical Analysis dengan menggunakan langkah-langkah metode Discovery
Learning.
Tujuan Penelitian antara lain 1) Menghasilkan produk yang tervalidasi
berupa media pembelajaran Schoology berbasis Discovery Learning pada mata
pelajaran sejarah Kelas XI MA menggunakan Model ASSURE. 2) Meningkatkan
kemampuan Historical Analysis peserta didik pada mata pelajaran sejarah melalui
penggunaan media pembelajaran Schoology berbasis Discovery Learning.
Model pengembangan yang digunakan adalah model pengembangan
ASSURE. Model ASSURE terdiri atas enam tahapan sebagai berikut: (1) Analyze
learner characteristic (2) State performance objective; (3) Select methods, media,
and materials; (4) Utilize materials; (5) Requires learner participation dan (6)
Evaluate and revize.
Hasil dari ahli isi bidang studi mencapai persentase 80% dengan
kualifikasi baik, validasi ahli desain pembelajaran mencapai persentase 89%
dengan kualifikasi sangat baik dan validasi bahasa mencapai persentase 90%
dengan kualifikasi sangat baik. Keberhasilan Schoology berbasis Discovery
Learning dalam meningkatkan kemampuan Historical Analysis peserta didik
dapat dilihat dari persentase yang diperoleh dalam uji coba kelompok kecil dan uji
coba Lapangan. Pada uji coba kelompok kecil diperoleh peningkatan kemampuan
Historical Analysis peserta didik sebesar 77,117% dengan kualifikasi tinggi dan
pada uji coba Lapangan diperoleh peningkatan Historical Analysis sebesar
78,73% dengan kualifikasi tinggi.
Berdasarkan hasil penelitian, maka diambil kesimpulan: (1) Media
pembelajaran Schoology berbasis Discovery Learning telah tervalidasi ahli dan
layak untuk digunakan sebagai media pembelajaran mata pelajaran sejarah dan (2)
Media pembelajaran Schoology berbasis Discovery Learning yang dikembangkan
dapat meningkatkan Historical Analysis peserta didik.
Adapun saran-saran pemanfaatan Schoology berbasis Discovery Learning
adalah sebagai berikut: 1) Pendidik diharapkan mampu menjadi fasilitator yang
baik dalam mendukung tercapainya tujuan pembelajaran yang diharapkan; 2)
Pendidik mampu mengkondisikan kelas pada saat kegiatan pembelajaran
berlangsung agar lebih efektif; 3) Pendidik diharapkan dapat menciptakan suasana
belajar yang inovatif dengan berbagai bahan ajar, media pembelajaran, dan
metode pembelajaran yang lebih bervariasi. | en_US |