Show simple item record

dc.contributor.advisorAsyiah, Iis Nur
dc.contributor.advisorNovenda, Ika Lia
dc.contributor.authorFaridah, Faizah Nur
dc.date.accessioned2020-10-31T14:16:52Z
dc.date.available2020-10-31T14:16:52Z
dc.date.issued2020-03-24
dc.identifier.nim160210103021
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/101439
dc.description.abstractPulau Bawean merupakan salah satu pulau di Indonesia yang terletak di sebelah utara Kota Gresik – Jawa Timur. Mayoritas penduduk Pulau Bawean adalah Suku Bawean. Suku Bawean mempunyai banyak pengetahuan lokal yang masih belum diketahui oleh banyak orang, sehingga dapat digali lebih mendalam untuk dapat mengetahui berbagai pengetahuan lokal yang dimiliki oleh masyarakat Suku Bawean tersebut. Etnoveteriner akan membahas mengenai pengetahuan lokal yang dimiliki oleh masyarakat terkait dengan segala hal tentang hewan ternak. Pengetahuan lokal Suku Bawean tentang etnoveteriner didapatkan secara turun temurun dari nenek moyangnya. Tujuan diadakannya penelitian ini diantaranya: 1) mengetahui penyakit yang dapat menyerang hewan ternak sapi dan kambing di Pulau Bawean dan mengetahui gejala bahwa hewan ternak tersebut sedang terserang suatu penyakit, 2) mengetahui jenis tumbuhan dan bahan tambahan yang dimanfaatkan sebagai pakan ternak dan obat tradisional untuk hewan ternak sapi kambing oleh masyarakat Suku Bawean, 3) mengetahui hasil dari nilai Use Value (UV) dan Informant Consencus Factor (ICF) dari tumbuhan yang digunakan sebagai obat tradisional untuk hewan ternak sapi dan kambing oleh masyarakat Suku Bawean, 4) mengetahui cara yang dilakukan oleh Suku Bawean dalam merawat hewan ternak sapi dan kambing agar tetap terjaga kesehatannya, 5) mengetahui tradisi dan kepercayaan yang terdapat di Pulau Bawean yang memanfaatkan hewan ternak sapi atau kambing, dan 6) membuat buku ilmiah populer yang valid tentang studi etnoveteriner hewan ruminansia di Pulau Bawean. Jenis penelitian ini adalah deskriptif-eksploratif. Penelitian ini dilaksanakan di dua kecamatan, yaitu Kecamatan Sangkapura dan Kecamatan Tambak. Pengambilan sampel dalam penelitian ini didasarkan pada teknik Purposive Sampling untuk mendapatkan sampel informan awal, dan Snowball Sampling untuk mendapatkan sampel informan berikutnya. Teknik pengumpulan data didasarkan atas kegiatan wawancara yang bersifat Semi-Structured dengan menggunakan tipe pertanyaan Open-Ended, observasi langsung (participant observation), dan dokumentasi. Metode pengolahan data yang digunakan adalah metode kualitatif dan kuantitatif. Metode kuantitatif digunakan untuk mengetahui nilai Use Value (UV) dan Informant Consencus Factor (ICF). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 9 jenis penyakit yang dapat menyerang hewan ternak sapi dan 11 jenis penyakit yang dapat menyerang hewan ternak kambing yang ada di Pulau Bawean. Terinventarisasi 38 spesies tumbuhan dan 21 famili tumbuhan yang digunakan sebagai pakan ternak untuk hewan sapi dan kambing oleh peternak di Pulau Bawean. Kemudian terinventarisasi 33 spesies tumbuhan dan 20 famili, serta terdapat 7 bahan tambahan yang digunakan sebagai bahan dalam pembuatan obat tradisional bagi hewan ternak sapi dan kambing oleh peternak yang ada di Pulau Bawean. Tumbuhan yang mempunyai nilai Use Value (UV) tertinggi adalah kunyit dengan nilai UV sebesar 1. Sedangkan nilai Informant Consencus Factor (ICF) tertinggi adalah keseleo pada hewan ternak sapi dengan nilai ICF 0,85 dan keracunan pada hewan ternak kambing dengan nilai ICF 0,85. Cara perawatan yang dilakukan oleh peternak yang ada di Pulau Bawean untuk menjaga agar kondisi hewan ternak sapi dan kambing selalu dalam keadaan sehat, yaitu pemberian pakan untuk hewan ternak sesuai dengan kebutuhan, menjaga kebersihan hewan ternak, menjaga kebersihan kandang hewan ternak, usahakan hewan ternak terkena sinar matahari setiap harinya, pemberian jamu pada hewan ternak, dan melakukan perawatan pra dan pasca melahirkan. Kemudian terdapat dua tradisi di Pulau Bawean yang menggunakan hewan ternak sapi sebagai kunci utama dalam berlangsungnya tradisi ini, yaitu tradisi “Thok-Thok” dan tradisi “Rasol”.en_US
dc.language.isoInden_US
dc.publisherProgram Studi Pendidikan Biologi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikanen_US
dc.subjectEtnoveterineren_US
dc.subjectHewan Ruminansiaen_US
dc.subjectBuku Ilmiah Populeren_US
dc.titleStudi Etnoveteriner Hewan Ruminansia di Pulau Bawean serta Pemanfaatannya sebagai Buku Ilmiah Populeren_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record