dc.description.abstract | Infeksi merupakan salah satu masalah kesehatan. Patogen terbanyak penyebabnya adalah bakteri. Meningkatnya
kejadian infeksi bakteri menyebabkan penggunaan antibiotik semakin tinggi. Kondisi ini dapat menyebabkan
risiko resistensi antibiotik. Resistensi antibiotik dapat terjadi pada kelompok anak-anak. Morbiditas, mortalitas,
dan biaya pengobatan yang tinggi adalah dampak dari kondisi ini. Evaluasi penggunaan antibiotik perlu
dilakukan untuk memastikan penggunaan antibiotik yang bertanggung jawab. Evaluasi secara kuantitatif
dilakukan dengan metode Anatomical Therapeutic Chemical (ATC)/ Defined Daily Dose (DDD). Klasifikasi
ATC adalah sistem pengelompokan zat aktif sesuai tempat aksinya dan DDD adalah sistem pengukuran yang
terhubung dengan kode ATC. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil penggunaan antibiotik dan
gambaran evaluasi penggunaan antibiotik dengan metode ATC/DDD. Pengambilan data dilakukan dengan
melihat rekam medis pasien anak rawat inap yang mendapatkan terapi antibiotik. Hasil penelitian menunjukkan
golongan antibiotik sefalosporin (46,22%) paling sering digunakan. Sefotaksim (31,15%) adalah jenis antibiotik
yang paling banyak dipakai. Rute pemberian terbanyak adalah secara intravena (90,82%). Pada evaluasi
kuantitatif dengan metode ATC/DDD, antibiotik dengan nilai DDD/100 patient days tertinggi yaitu seftriakson
sebesar 11,30 dan antibiotik dengan nilai DDD/100 patient days terendah yaitu amikasin sebesar 0,03. | en_US |