dc.description.abstract | Penelitian ini dilatarbelakangi oleh hasil observasi yang menunjukkan
kurangnya kemampuan siswa kelas V SDN Darungan 01 Kecamatan
Yosowilangun Kabupaten Lumajang (selanjutnya disebutkan siswa kelas V SDN
Darungan 01) dalam memahami unsur-unsur intrinsik cerita rakyat khususnya
fabel. Hal ini disebabkan proses pembelajaran umumnya guru menyampaikan
materi kurang kreatif, hanya dengan menerangkan tanpa ada kegiatan diskusi.
Siswa kurang bersemangat mengikuti pelajaran, siswa merasa bosan dalam
mengikuti pelajaran, siswa menguap, menopang dagu, beraktivitas sendiri, dan
tidak memperhatikan penjelasan guru. Media yang digunakan juga hanya buku
LKS. Penelitian ini dilakukan dengan menjawab permasalahan pada : (1)
Bagaimanakah proses penerapan metode inquiry yang dapat meningkatkan hasil
belajar dalam memahami unsur-unsur intrinsik cerita rakyat pada siswa kelas V
SDN Darungan 01 Kecamatan Yosowilangun Kabupaten Lumajang? (2)
Bagaimanakah peningkatan hasil belajar siswa terhadap kemampuan memahami
unsur-unsur intrinsik cerita rakyat setelah diterapkan metode inquiry dalam
pembelajaran bahasa Indonesia kelas V SDN Darungan 01 Kecamatan
Yosowilangun Kabupaten Lumajang? Tujuan penelitian ini adalah untuk
mendeskripsikan penerapan metode inquiry agar dapat meningkatkan kemampuan
memahami unsur-unsur intrinsik cerita rakyat siswa kelas V SDN Darungan 01
Kecamatan Yosowilangun Kabupaten Lumajang, untuk meningkatkan hasil
belajar siswa terhadap kemampuan memahami unsur-unsur intrinsik cerita rakyat
setelah diterapkan metode inquiry dalam pembelajaran bahasa Indonesia siswa
kelas V SDN Darungan 01 Kecamatan Yosowilangun Kabupaten Lumajang.
Desain penelitian yang digunakan adalah desain Penelitian Tindakan
Kelas. Pengambilan data dilakukan pada tanggal 14-21 November 2011 di SDN Darungan 01 dengan subyek penelitian adalah siswa kelas V. Penelitian ini
dilakukan sebanyak 3 siklus.
Hasil dan pembahasan yang diperoleh dari penelitian ini adalah
penerapan metode inquiry yang dapat meningkatkan hasil belajar dalam
memahami unsur-unsur intrinsik cerita rakyat pada siswa kelas V SDN Darungan
01 berdasarkan pada refleksi I diperoleh rata-rata aktivitas siswa selama
mengikuti pembelajaran unsur-unsur instrinsik cerita rakyat fabel dengan metode
inquiry secara klasikal pada siklus I sebesar (
a
p
) = 64%. Pada refleksi II
diperoleh rata-rata aktivitas siswa selama mengikuti pembelajaran unsur-unsur
instrinsik cerita rakyat fabel dengan metode inquiry secara klasikal sebesar (
a
p
) =
66%. Pada refleksi III diperoleh rata-rata aktivitas siswa selama mengikuti
pembelajaran unsur-unsur instrinsik cerita rakyat fabel dengan metode inquiry
secara klasikal sebesar (
a
p
) = 73%. Analisis terhadap tes akhir (mengerjakan
LKS individu) siklus I secara klasikal mengalami peningkatan dari persentase
42,42% (siswa tuntas belajar 14 siswa dan 19 siswa tidak tuntas belajar) pada
siklus I, pada siklus II secara klasikal sebesar 63,63% (masih belum tuntas), untuk
itu dilanjutkan siklus III secara klasikal skor hasil belajar yang diperoleh
mencapai 87,87% (tuntas) maka siklus dihentikan karena sudah mencapai
ketuntasan yang diinginkan oleh SDN Darungan 01.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah penerapan metode inquiry yang
dapat meningkatkan hasil belajar dalam memahami unsur-unsur intrinsik cerita
rakyat pada siswa kelas V SDN Darungan 01, dapat disimpulkan bahwa
penerapan metode inquiry yang dapat meningkatkan hasil belajar dalam
memahami unsur-unsur intrinsik cerita rakyat pada siswa kelas V SDN Darungan
01 pada tiap siklus sudah mengalami peningkatan yang diharapkan. Saran yang
diberikan yaitu dengan melihat adanya peningkatan skor hasil belajar siswa dalam
kegiatan pembelajaran dan yang paling penting adalah dalam meningkatkan
kemampuan siswa dalam memahami unsur-unsur intrinsik cerita rakyat khususnya
fabel, maka diharapkan guru dapat menggunakan penerapan metode inquiry
sebagai alternatif dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia. | en_US |