dc.description.abstract | Karet adalah komoditas ekspor yang memberikan kontribusi bagi negara dalam meningkatkan
mata uang asing di Indonesia. PTPN XII Sumber Tengah merupakan salah satu industri yang
bergerak dalam pengolahan lateks. Pada PTPN XII Sumber Tengah masih ada pekerjaan yang
dilakukan secara manual, salah satunya pada bagian pengangkutan Thin Brown Crepe (TBC). Pemindahan TBC ke alat angkut beroda dua dilakukan dengan cara meletakkan TBC di atas
kepala dengan jarak pengangkutan 70 m. Aktivitas ini menyebabkan pekerja mengalami
kelelahan dan sering mengeluhkan rasa sakit pada bagian bahu, punggung, pinggang dan
bagian tubuh lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk merancang ulang desain alat angkut
berdasarkan prinsip antropometri. Perancangan ulang ditujukan agar pekerja dapat bekerja
dengan nyaman, sehingga keluhan berkurang, produktivitas meningkat, tingkat kesalahan yang
terjadi berkurang, dan meminimalisir ongkos material handling. Pengambilan data dilakukan
dengan 3 cara, yaitu metode wawancara, kuesioner, dan pengukuran langsung. Data
antropometri yang diperoleh kemudian menjadi dasar desain alat angkut TBC yang paling
sesuai terhadap postur tubuh pekerja. Kemudian dilakukan pengujian terhadap keluhan pekerja,
produktivitas, tingkat kesalahan, dan lama waktu pengangkutan. Hasil penelitian
menunjukkan, keluhan pada pekerja yang menggunakan alat angkut TBC di PTPN XII Sumber
Tengah menurun, produktivitas meningkat menjadi 116%, dan tingkat kesalahan menurun.
Kapasitas pengangkutan menjadi lebih banyak, sebelum dilakukan perancangan kapasitas
sebesar 150 kg dan sesudah dilakukan perancangan sebesar 300 kg. Setelah dilakukan
perancangan, efisiensi ongkos perpindahan menjadi sebesar 3,2%, sehingga perusahaan dapat
menghemat biaya ongkos perpindahan TBC sebesar Rp 8,62 per menit. | en_US |