Show simple item record

dc.contributor.advisorMusviro
dc.contributor.authorHANDOKO, Hardian Tri
dc.date.accessioned2020-08-25T16:39:23Z
dc.date.available2020-08-25T16:39:23Z
dc.date.issued2019-07-15
dc.identifier.nimNIM 162303101054
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/100664
dc.description.abstractBronkopneumonia merupakan infeksi sekunder yang biasanyadisebabkan oleh virus dan bakteripenyebab Bronkopneumonia yang masuk kesaluranpernafasan sehingga terjadiperadangan broncus dan alveolus. Batuk yang tidak efektif menyebabkan hidung tersumbat, anak usia < 5 tahun tidak dapat mengeluarkan secret secara mandiri sehingga anak yang mengalami ketidakefaktifan bersihan jalan nafas ini berisiko tinggi untuk sesak nafas dan meninggal. Masalah keperawatan ketidakefektifan bersihan jalan napas yaitu individu mengalami ancaman pada kondisi pemafasan terkait anak dengan ketidakmampuan batuk secara efektif yang disebabkan akumulasi sekret. Metode pengumpulan data penelitian kualitatif dalam keperawatan yaitu wawancara, observasi, dan studi dokumentasi.Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penyusunan laporan tugas akhir ini ialah dari anamnesa saat wawancara berupa munculnya keluhan batuk, adanya anggota keluarga yang merokok, adanya riwayat tersedak. Observasi yang dilakukan penulis berupa frekuensi nafas, adanya suara nafas tambahan ronchi, sianosis, serta tanda-tanda vital. Pada studi dokumentasi didapatkan pemeriksaan radiologi adanya berupa bercak konsolidari merata pada pneumonialobaris. Hasil pengkajian keperawatan menunjukkan kedua pasien memunculkan 6 batasan karakteristik dengan adanya suara nafas tambahan berupa ronkhi, perubahan irama dan frekuensi pernafasan, sianosis, adanya penggunaan otot bantu pernapasan, batuk tidak efektif atau tidak ada, terdapat penurunan Hb. Intervensi dan Implementasi keperawatan yaitu memposisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi, melakukan flsioterapi dada berupa clapping, auskultasi suara nafas, terapi kolaborasi oksigenisasi, farmakologi dengan bronkodilator dan nebulizer, pemantauan pemafasan dengan selalu memantau di sistem pernafasan pasien. Evaluasi yang didapatkan anak bronkopneumonia dengan masalah keperawatan ketidakefektifan bersihan jalan nafas yaitu dalam 3 hari perawatan didapatkan 4 dari 4 kriteria hasil yang dapat diselesaikan yaitu frekuensi nafas dalam rentang normal, tidakan ada suara nafas tambahan ronchi, tidak ada penggunaan otot bantu nafas, tidak ada siamosis Simpulan dari studi kasus ini yaitu setelah dilakukan penerapan Fisioterapi dada (claping) pada masalah keperawatan ketidakefektifan bersihan jalan napas didapatkan adanya pengurangan sekret yang ditandai dengan penurunan atau tidak adanya suara ronchi. Perawat diharapkan dapat menerapkan fisioterapi dada (claping) pada pasien yang mengalami masalah keperawatan ketidakefektifan bersihan jalan napas.en_US
dc.language.isoInden_US
dc.publisherFakultas Keperawatanen_US
dc.subjectBronkopneumoniaen_US
dc.titleAsuhan Keperawatan Bronkopneumonia Pada An. M Dan An. H Dengan Masalah Keperawatan Ketidakefektifan Bersihan Jalan Nafas Di Ruang Bougenville RSUD dr. Haryoto Lumajang Tahun 2019.en_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.prodiD3 Keperawatan
dc.identifier.kodeprodi2303101


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record