Show simple item record

dc.contributor.advisorHerawati, Yennike Tri
dc.contributor.advisorRirianty, Mury
dc.contributor.authorVITASARI, Ratna
dc.date.accessioned2020-08-22T23:47:26Z
dc.date.available2020-08-22T23:47:26Z
dc.date.issued2019-09-06
dc.identifier.nimNIM 142110101066
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/100602
dc.description.abstractDesa dan Kelurahan Siaga Aktif berkualitas baik jika Desa dan Kelurahan Siaga Aktif tersebut berstrata purnama atau mandiri (Puri). Hal ini karena persentase Desa dan Kelurahan Siaga Aktif dengan strata aktif purnama mandiri (Puri) merupakan indikator dari tujuan yang ingin dicapai pada misi kesatu Rencana Strategis Dinas KesehatanuProvinsi Jawa Timuru2014-2019. Target kinerja program Desa dan Kelurahan Siaga Aktif berstrata Puri sebesar 70%, namun capaian Desa dan Kelurahan Siaga Aktif berstrata Puri tahun 2017 sebesar 17,8%, artinya target kinerja belum tercapai. Dinas Kesehatan Lumajang salah satu Kabupaten yang melaporkan cakupan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif berstrata Puri Tahun 2017 sebesar 10% dan tahun 2018 sebesar 15%, artinya masih jauh dari indikator kinerja Dinas Kesehatan Jawa Timur. Keaktifan kinerja bidan dalam pengembangan Desa dan kelurahan Siaga Aktif sangat diharapkan karena bidan desa memiliki peran dalam mengelola Desa dan kelurahan Siaga Aktif yaitu memberikan pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat, melakukan pengamatan epidemologis penyakit, melakukan penanggulangan penyakit, melakukan pencatatan pelaporan terkait pelayanan kesahatan dasar yang diberikan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan variabel kinerja bidan dalam mengelola Desa dan Kelurahan Siaga Aktif berstrata Puri dengan belum Puri di Kabupaten Lumajang. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross-sectional dan dilakukan di Desa dan Kelurahan Siaga Aktif Kabupaten Lumajang. Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2018 hingga Januari 2019. Pengambilan data dilakukan melalui wawancara menggunakan kuesioner kepada 31 bidan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif berstrata Puri dan 85 bidan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif belum Puri. Data hasil penelitian selanjutnya dianalisis menggunakan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel yang terdapat perbedaan dengan strata Desa dan Kelurahan Siaga Aktif Puri dengan belum Puri di Kabupaten Lumajang yaitu antara sarana dan prasarana (p=0,000), pelatihan (p=0,004) dan dukungan masyarakat (p=0,000) dengan strata Desa Siaga Aktif. Adapun variabel pengetahuan (p=0,107), masa kerja (p=0,483), domisili (p=0,546), motivasi intrinsik (p=0,756), motivasi ekstrinsik (p=0,151), supervisi (p=0,660), kinerja bidan (p=0,105) tidak signifikan sehingga tidak terdapat perbedaan dengan strata Desa dan Kelurahan Siaga Aktif. Rekomendasi dari penelitian ini adalah Bagi Dinas Kesehatan yaitu mempertahankan reward berupa uang pembinaan yang diberikan kepada Desa dan Kelurahan Siaga Aktif berstrata Puri, memberikan reward berupa uang pembinaan dan piala bergilir untuk bidan yang berhasil mewujudkan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif berstrata Puri, memberikan pelatihan kepada bidan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif berstrata belum Puri, memberikan sosialisasi kepada bidan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif belum Puri terkait kelengkapan administrasi Desa dan Kelurahan Siaga Aktif. Bagi Puskesmas yaitu bidan desa yang telah mengikuti pelatihan dapat menyampaikan hasil pelatihan melalui pertemuan bulanan Puskesmas, memberikan pembinaan secara periodik, intensif dan terarah oleh bidan koordinator maupun petugas promosi kesehatan kepada bidan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif belum Puri, puskesmas diharapkan meninjau secara intensif terhadap kelengkapan sarana dan prasarana. Bagi Bidan yaitu bidan Desa dan Kelurahn Siaga Aktif belum Puri berusaha mengikuti pelatihan pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif untuk mewujudkan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif berstrata Puri, bidan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif belum Puri perlu melakukan upaya pendekatan kepada masyarakat bidan Desa dan Siaga Aktif belum Puri perlu melakukan advokasi kepada Kepala Desa dan Badan Perwakilan Desa (BPD) agar ada kebijakan pengalokasian dana dalam rangka pembangunan gedung poskesdes atau memanfaatkan bangunan yang tidak terpakai untuk gedung Poskesdes.en_US
dc.language.isoInden_US
dc.publisherFakultas kesehatan Masyarakaten_US
dc.subjectKINERJA BIDANen_US
dc.titleAnalisis Perbedaan Variabel Kinerja bidan dalam mengelola Desa dan Kelurahan Siaga Aktif berstrata Puri dan belum Puri di Kabupaten Lumajang Tahun 2018en_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.prodiKesehatan Masyarakat
dc.identifier.prodi2110101


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record