dc.description.abstract | Berdasarkan studi pendahuluan kebanyakan masyarakat terkadang dalam
bergaul dan sampai ada yang merusak moral. Kebiasaan yang kurang bermanfaat
seperti nongkrong, minum-minuman keras, menyimpang aturan dan etika masih
melekat pada masyarakat sekitar. Maka dari itu, pihak yayasan mengadakan
pembelajaran perubahan yang bersifat untuk merubah masyarakat ke dalam tujuan
bias berkarir dan sikap yang lebih baik untuk mengembangkan potensinya. Oleh
karena itu peneliti tertarik untuk memecahkan masalah tersebut dengan
transformative learning kepada masyarakat dalam bentuk sholawat dan belajar al qur’an sebagai wujud dalam upaya pemberdayaan masyarakat. Tujuan penelitian
ini adalah untuk mengetahui keberdayaan masyarakat melalui transformative
learning di yayasan pendidikan Al-Qur’an Raudhatul Ulum Al-Islamiyah
Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian korelasional dengan
variable hubungan yaitu X (Transformative Learning), X1 (Strategi Pembelajaran),
X2 (Metode Pembelajaran) dan Y (Keberdayaan Masyarakat) dengan pendekatan
kuantitatif. Analisis data yang digunakan adalah korelasi spearman. Lokasi
penentuan tempat yaitu dengan metode purposive area. populasi penelitian yang
diambil adalah teknik total sampling yaitu sebesar 32 responden. Waktu yang
digunakan dalam penelitian ini adalah 4 bulan. Metode pengumpulan data
dilakukan dengan cara kuesioner dan dokumentasi. Hasil pengamatan tersebut,
selanjutnya dibuktikan dengan melalui pengisian lembar kuesioner kepada 32
responden, dalam setiap lembar kuesioner terdiri dari 20 pernyataan, selanjutnya
akan dilakukan proses editing, coding, dan scoring. Apabila keseluruhan item pernyataan tersebut telah terisi, maka akan dilakukan analisis data lebih lanjut
dengan menggunakan rumus spearman yang diolah dengan SPSS 22.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai interpretasi indikator yang
dijadikan pengukuran diketahui bahwa ada hubungan antara transformative
learning dengan keberdayaan masyarakat. Nilai interpretasi diperoleh rhitung sebesar
0,624. Nilai tersebut lebih besar dari rtabel 0,364 dengan N=32. Pada taraf
signifikansi 5% diperoleh nilai sebesar 0,044 yang lebih kecil dari 0,05. Dengan
hasil tersebut berarti signifikansi sehingga Ha diterima dan Ho ditolak. Berdasarkan
hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara transformative
learning dengan keberdayaan masyarakat. Diliat dari di tabel interpretasi nilai
korelasi, maka nilai 0,624 masuk pada kriteria kedua antara 0,600-0,799 ialah
kategori kuat.
Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh maka sebuah pembelajaran
dikatakan efektif apabila mampu membuat peserta atau warga belajar menguasai
kemampuan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperlukan setelah selesai
mengikuti program pembelajaran. Dengan kata lain, setelah selesai mengikuti
sebuah pembelajaran akan lebih berpengetahuan, terampil, dan bersikap positif
terhadap bidang yang digeluti dan juga bagi keluarga dan masyarakat sekitar.
Sedangkan strategi pembelajaran dengan keberdayaan masyarakat ada hubungan.
Strategi mempunyai peran sangat penting dalam proses pembelajaran. Penggunaan
berbagai strategi dapat memperbaiki minat belajar warga belajar, menimbulkan
semangat dan tidak membosankan saat kegiatan pembelajaran berlangsung.
Sedangkan metode pembelajaran dengan keberdayaan masyarakat ada hubungan.
Penggunaan metode dalam kegiatan pembelajaran sangat diperlukan karena untuk
mempermudah proses pembelajaran sehingga dapat mencapai hasil yang optimal.
Dengan demikian, berdasarkan hasil analisis diatas maka dapat disimpulkan
bahwa ada hubungan antara transformative learning dengan keberdayaan
masyarakat pada kelompok masyarakat di RT 02 Kecamatan Sukorambi Kabupaten
Jember. Saran dari penelitian ini adalah agar proses pembelajaran perlu disesuaikan
agar tujuan pembelajarannya lebih efektif. | en_US |