dc.description.abstract | Penerapan proses pembelajaran dalam kurikulum 2013 dilaksanakan
dengan menggunakan pendekatan saintifik. Langkah-langkah proses pembelajaran
dalam pendekatan saintifik meliputi proses mengamati, menanya, mengumpulkan
informasi, mengasosiasi atau menalar, dan mengkomunikasikan. Namun, agar hasil
belajar lebih maksismal diperlukan pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa
dengan memanfaatkan media pembelajaran yang menarik. Salah satunya yaitu
dengan menggunakan media video animasi. Pendekatan saintifik dipadukan dengan
media video animasi diharapkan dapat mempengaruhi hasil belajar siswa.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dapat dirumuskan masalah
penelitian yaitu “adakah pengaruh positif dari penerapan pendekatan saintifik
berbantuan media video animasi terhadap hasil belajar siswa kelas V SDN
Kebonsari 04 Jember?” dan tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui ada
atau tidaknya pengaruh positif dari penerapan pendekatan saintifik berbantuan
media video animasi terhadap hasil belajar siswa kelas V SDN Kebonsari 04
Jember.
Penelitian ini dilaksanakan di SDN Kebonsari 04 Jember pada semester
ganjil tahun pelajaran 2019/2020. Subyek dalam penelitian ini adalah kelas VA
berjumlah 30 siswa dan VB terdiri dari 30 siswa. Jenis penelitian yang digunakan
yaitu penelitian eksperimen dengan pola eksperimen semu menggunakan desain
Non-equivalent Control Group. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah
wawancara, observasi, dokumentasi dan tes, namun data yang dianalisis yaitu tes.
Analisis data yang digunakan berupa nilai setelah dilakukannya perlakuan dalam
ranah kognitif pada kelas eksperimen dan kontrol. Penentuan kelas eksperimen dan kelas kontrol dilakukan menggunakan teknik random sampling dengan hasil kelas
VA sebagai kelas kontrol dan VB sebagai kelas eksperimen.
Langkah awal yang dilakukan oleh peneliti sebelum menentukan kelas
kontrol dan kelas eksperimen yaitu melakukan uji homogenitas. Uji homogenitas
dilakukan menggunakan nilai pretest siswa kelas VA dan VB. Berdasarkan hasil
uji homogenitas yang telah dilakukan pada kedua kelas, diperoleh hasil t-hitung =
0,958. Hasil t-hitung tersebut kemudian dikonsultasikan pada t-tabel dengan taraf
signifikansi 5% untuk uji dua pihak. Pada taraf signifikansi 5% nilai db = 58 yang
mempunyai harga t-tabel = 2,000. Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa hasil
t-hitung < t-tabel (0,958 < 2,000). Jadi dapat disimpulkan bahwa kedua kelas
tersebut yaitu kelas VA dan VB tingkat kemampuan siswa sebelum diberikan
perlakukan kondisinya adalah homogen.
Data yang akan dianalisis pada penelitian ini adalah nilai posttest yang
diperoleh setelah diberikan perlakuan atau treatment pada kelas eksperimen dan
kontrol dengan menggunakan uji-t. Berdasarkan perhitungan dengan program SPSS
versi 21, diperoleh nilai rata-rata nilai posttest ranah kognitif pada kelas eksperimen
sebesar 73,04, sedangkan rata-rata nilai posttest pada kelas kontrol sebesar 62,16.
Hasil perhitungan uji-t dengan menggunakan program SPSS versi 21 diperoleh
hasil thitung sebesar 3,734. Hasil tersebut kemudian dikonsultasikan dengan ttabel,
diketahui db = (30 + 30) – 2 = 58 pada taraf signifikansi 5%, sehingga diperoleh
nilai ttabel = 2,000. Hasil uji t menunjukkan bahwa nilai thitung > ttabel yaitu 3,734 >
2,000, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis nihil (H0) ditolak dan hipotesis
alternatif (Ha) diterima. Berdasarkan perhitungan (ER), dapat diketahui bahwa
pencapaian hasil belajar siswa dengan menerapkan pendekatan saintifik berbantuan
media video animasi saat pembelajaran menunjukkan hasil 42% lebih efektif jika
dibandingkan dengan kelas kontrol yang tidak menerapkan pendekatan saintifik
berbantuan media video animasi.
Berdasarkan data tersebut, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa
yang dibelajarkan dengan menggunakan pendekatan saintifik berbantuan media
video animasi lebih tinggi daripada hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan
pendekatan saintifik tanpa berbantuan media video animasi. | en_US |