Profil Representasi Matematis Siswa Smp Dalam Membangun Konsep Persamaan Garis Lurus
Abstract
Representasi adalah suatu konfigurasi atau susunan yang dapat 
menggambarkan, mewakili, atau melambangkan sesuatu dalam suatu cara 
tertentu. alasan penting dimasukkannya standar proses representasi dalam 
Principles and Standards of School Mathematics adalah (1) kelancaran dalam 
melakukan translasi di antara berbagai bentuk representasi, merupakan 
kemampuan mendasar yang perlu dimiliki siswa untuk membangun suatu konsep 
matematika; (2) cara ide-ide matematika yang disajikan guru melalui berbagai 
representasi akan memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap pemahaman 
siswa dalam mempelajari matematika; dan (3) siswa membutuhkan latihan dalam 
membangun representasinya sendiri sehingga memiliki kemampuan dan 
pemahaman konsep yang kuat dan fleksibel yang dapat digunakan dalam 
memecahkan masalah. 
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui representasi matematis berupa 
Visual, Verba, dan Simbolik yang digunakan siswa dalam membangun konsep 
matematis dengan pokok bahasan yang dipilih yaitu Persamaan Garis Lurus. 
Pokok Bahasan tersebut dibagi menjadi 4 indikator kegiatan yaitu : (1) 
Mendefinisikan Gradien, (2) mendefinisikan persamaan garis lurus, (3) 
menentukan persamaan garis lurus, (4) menyelesaikan permasalahan yang terkait 
dengan konsep persamaan garis lurus. 
Subyek penelitian ini adalah 36 siswa kelas VIII SMP Negeri 13 Jember 
dengan kemampuan yang heterogen, pada kurun waktu bulan Agustus sampai 
dengan Oktober. Pendekatan dan jenis penelitian adalah kualitatif deskriptif. Data 
diperoleh dengan cara tes, observasi, dan wawancara. Triangulasi data dilakukan dengan cara membandingkan data hasil analisis terhadap lembar jawaban dengan 
data hasil wawancara. 
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam melakukan kegiatan yang 
terbagi ke dalam 4 indikator tersebut didapat temuan dan kesimpulan terkait 
representasi matematis sebagai berikut : 
1. Siswa menggunakan representasi visual dan simbolik dalam proses 
menemukan gradien dan bentuk umumnya. Siswa berkemampuan sedang 
dominan melakukan representasi simbolik, namun representasi verbalnya 
kurang sempurna. Siswa berkemampuan rendah melakukan representasi 
verbal dengan menyatakan bahwa gradien hanya sebagai perbandingan tegak 
per datar. 
2. Siswa menggunakan representasi verbal saat mendefinisikan Persamaan Garis 
Lurus, dengan proses yang berragam sesuai dengan tingkat kemampuan siswa. 
3. Siswa menggunakan representasi simbolik pada saat membentuk persamaan 
garis dari kondisi satu titik dengan gradien tertentu dan kondisi garis yang 
melalui dua titik tertentu. Sedangkan, siswa melakukan reperesentasi visual 
saat membentuk persamaan garis dari posisi garis yang saling sejajar dan 
saling berpotongan tegak lurus pada sistem koordinat cartesius. 
4. Pada kegiatan menyelesaikan permasalahan yang terkait konsep persamaan 
garis lurus, siswa berkemampuan tinggi memilih representasi visual untuk 
menyelesaikan kedua permasalahan yang disajikan tersebut dengan baik. 
Siswa lainnya memilih representasi simbolik dengan beberapa dugaan awal 
yang bagus namun siswa tersebut kurang memahami konsep operasi dalam 
bentuk aljabar.
