Show simple item record

dc.contributor.advisorSumarno
dc.contributor.advisorSOEPENO, Bambang
dc.contributor.authorLAILY, Siti Nurul
dc.date.accessioned2020-08-06T08:40:59Z
dc.date.available2020-08-06T08:40:59Z
dc.date.issued2019-05-29
dc.identifier.nimNIM 130210302047
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/100341
dc.description.abstractKesenian Lengger merupakan kesenian yang diadopsi dari sebuah perjalanan seorang yang bernama kek Mo. Kesenian Lengger merupakan kesenian yang diadakan untuk mengungkapkan rasa syukur masyarakat atas keinginan atau harapan yang telah tercapai. Kesenian Lengger ini telah ada sejak masa kolonial Belanda di Jember, yaitu sekitar tahun 1900-an. Keuniakan yang ada dikesenian Lengger yaitu pada penampilannya kesenian Lengger Jember menggunakan topeng-topeng yang ditemukan oleh Kek Mo saat dalam perjalanan tirakatnya di makam Sunan Giri. Topeng-topeng tersebut antara lain; topeng Kek Mo, topeng Potro, topeng Dendang, topeng Arum-Arum, dan topeng Ambarsari. Selain topeng-topeng tersebut yang menjadi ciri khas, pada kesenian Lengger Jember yaitu alat musik Terbang. Kesenian Lengger ini banyak mengalami perubahan, hal tersebut dipengaruhi oleh munculnya kesenian baru yang lebih menarik minat masyarakat. Permasalahan dalam penelitian ini yaitu: 1. Bagaimana latar belakang munculnya kesenian Lengger di dusun Prapah kecamatan Panti kabupaten Jember pada tahun 1900. 2. Bagaimana perkembangan kesenian Lengger di dusun Prapah kecmatan Panti kabupaten Jember sejak 1960-2017. Tujuan yang hendak dicapai oleh penulis adalah: menganalisis latar belakang muncul kesenian Lengger di dusun Prapah kecamatan Panti kabupaten Jember pada tahun 1900. Menganalisis perkembangan kesenian Lengger di dusun Prapah kecmatan Panti kabupaten Jember sejak 1960-2017. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian sejarah yang terdiri dari beberapa langkah yaitu pemilihan topik, heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan antropologi budaya. Sedangkan teori yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teori adaptasi budaya menurut Kaplan sebagai dasar dalam memecahkan masalah yang dikaji. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa keberadaan kesenian Lengger yang ada di Jember, merupakan kesenian yang telah ada sejak zaman Kolonial Belanda di Jember sekitar tahun 1900-an. Kesenian Lengger ini berkembang di Jember dibawa atau didirikan oleh seorang kakek yang biasa dipanggil dengan Kek Mo. Kek Mo mendirikan kesenian Lengger, setelah melakukan perjalanan tirakatnya ke sunan Giri. Kek Mo dalam perjalannya menemukan 5 topeng yang disebut topeng Lengger oleh masyarakay sekitar dusun Prapah. Topeng tersebut terdiri dari topeng Kek Mo, Potro, Arum-Arum, Ambarsari, dan topeng Dendang, dari topeng-topeng tersebut akhirnya didirikanlah sebuah kesenian yang bernama Lengger. Kesenian Lengger berkembang didusun prapah, pada awalnya bertujuan sebagai hiburan masyrakat yang lelah setelah seharian bekerja. Setiap sore kesenian Lengger dimainkan untuk menghibur masyarakat. Kemudian kesenian Lengger dimanfaatkan sebagai wujud rasa syukur masyarakat sekitar atas panen kopi yang melimpah. Adanya perkembangan jaman dan pergantian pemimpin, akhirnya pada tahun1960-an saat ketua kesenian dipegang oleh bapak Juma’I hingga sekarang, fungsi kesenian Lengger mengalami perubahan yaitu tidak hanya digunakan sebagai hiburan dan ucapan syukur terhadap Tuhan, kesenian Lengger memiliki fungsi ekonomi. Seiring berkembangnya jaman, tidak hanya dari segi fungsinya saja yang mengalami dinamika, namun dari penampilannya juga banya menglaen_US
dc.language.isoInden_US
dc.publisherFakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikanen_US
dc.subjectDINAMIKA KESENIAN LENGGERen_US
dc.titleDinamika Kesenian Lengger Dusun Prapah Kecamatan Panti Kabupaten Jember 1960-2017en_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.prodiPendidikan Sejarah
dc.identifier.kodeprodi0210302


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record