dc.description.abstract | Kesenian Lengger merupakan kesenian yang diadopsi dari sebuah
perjalanan seorang yang bernama kek Mo. Kesenian Lengger merupakan kesenian
yang diadakan untuk mengungkapkan rasa syukur masyarakat atas keinginan atau
harapan yang telah tercapai. Kesenian Lengger ini telah ada sejak masa kolonial
Belanda di Jember, yaitu sekitar tahun 1900-an. Keuniakan yang ada dikesenian
Lengger yaitu pada penampilannya kesenian Lengger Jember menggunakan
topeng-topeng yang ditemukan oleh Kek Mo saat dalam perjalanan tirakatnya di
makam Sunan Giri. Topeng-topeng tersebut antara lain; topeng Kek Mo, topeng
Potro, topeng Dendang, topeng Arum-Arum, dan topeng Ambarsari. Selain
topeng-topeng tersebut yang menjadi ciri khas, pada kesenian Lengger Jember
yaitu alat musik Terbang. Kesenian Lengger ini banyak mengalami perubahan, hal
tersebut dipengaruhi oleh munculnya kesenian baru yang lebih menarik minat
masyarakat.
Permasalahan dalam penelitian ini yaitu: 1. Bagaimana latar belakang
munculnya kesenian Lengger di dusun Prapah kecamatan Panti kabupaten Jember
pada tahun 1900. 2. Bagaimana perkembangan kesenian Lengger di dusun Prapah
kecmatan Panti kabupaten Jember sejak 1960-2017. Tujuan yang hendak dicapai
oleh penulis adalah: menganalisis latar belakang muncul kesenian Lengger di
dusun Prapah kecamatan Panti kabupaten Jember pada tahun 1900. Menganalisis
perkembangan kesenian Lengger di dusun Prapah kecmatan Panti kabupaten
Jember sejak 1960-2017. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode
penelitian sejarah yang terdiri dari beberapa langkah yaitu pemilihan topik,
heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Pendekatan yang digunakan dalam
penelitian ini adalah pendekatan antropologi budaya. Sedangkan teori yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teori adaptasi budaya menurut
Kaplan sebagai dasar dalam memecahkan masalah yang dikaji.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa keberadaan kesenian Lengger
yang ada di Jember, merupakan kesenian yang telah ada sejak zaman Kolonial
Belanda di Jember sekitar tahun 1900-an. Kesenian Lengger ini berkembang di
Jember dibawa atau didirikan oleh seorang kakek yang biasa dipanggil dengan
Kek Mo. Kek Mo mendirikan kesenian Lengger, setelah melakukan perjalanan
tirakatnya ke sunan Giri. Kek Mo dalam perjalannya menemukan 5 topeng yang
disebut topeng Lengger oleh masyarakay sekitar dusun Prapah. Topeng tersebut
terdiri dari topeng Kek Mo, Potro, Arum-Arum, Ambarsari, dan topeng Dendang,
dari topeng-topeng tersebut akhirnya didirikanlah sebuah kesenian yang bernama
Lengger. Kesenian Lengger berkembang didusun prapah, pada awalnya bertujuan
sebagai hiburan masyrakat yang lelah setelah seharian bekerja. Setiap sore
kesenian Lengger dimainkan untuk menghibur masyarakat. Kemudian kesenian
Lengger dimanfaatkan sebagai wujud rasa syukur masyarakat sekitar atas panen
kopi yang melimpah. Adanya perkembangan jaman dan pergantian pemimpin,
akhirnya pada tahun1960-an saat ketua kesenian dipegang oleh bapak Juma’I
hingga sekarang, fungsi kesenian Lengger mengalami perubahan yaitu tidak
hanya digunakan sebagai hiburan dan ucapan syukur terhadap Tuhan, kesenian
Lengger memiliki fungsi ekonomi. Seiring berkembangnya jaman, tidak hanya
dari segi fungsinya saja yang mengalami dinamika, namun dari penampilannya
juga banya mengla | en_US |