dc.description.abstract | Skripsi ini membahas tentang strategi advokasi yang dilakukan oleh
Greenpeace terhadap industri minyak sawit Sinar Mas. Kegiatan advokasi
tersebut dilakukan Greenpeace terkait dengan adanya isu kerusakan hutan yang
terjadi di Indonesia. Hal tersebut terjadi akibat adanya aktivitas industri minyak
sawit yang melakukan pembabatan hutan dan alihfungsi lahan untuk
memperluaslahan perkebunan kelapa sawitnya. Greenpeace menjadi salah satu
organisasi peduli lingkungan yang mengecam aktivitas industri minyak sawit
tersebut. Oleh karena itu, Greenpeace memutuskan untuk turut menyelesaikan isu
kerusakan hutan yang terjadi dengan melakukan advokasi pada Sinar Mas.
Singkat cerita, melalui serangkaian advokasi yang telah dilakukan Greenpeace
tersebut ternyata berhasil. Sinar Mas akhirnya berkomitmen melindungi hutan
dengan memastikan segala operasi bisnis minyak sawitnya tidak akan berkaitan
dengan kegiatan yang merusak hutan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui bagaimanakah strategi yang digunakan Greenpeace dalam
melancarkan advokasinya terhadap Sinar Mas hingga akhirnya bisa berhasil. Serta
untuk mengetahui apa saja indikator keberhasilan yang dicapai Greenpeace
setelah melakukan advokasinya tersebut.
Penelitian ini menggunakan metode studi pustaka (Library Research)
dalam mengumpulkan data yang dibutuhkan. Sehingga data yang digunakan
bersumber dari buku-buku atau e-book, report yang dikeluarkan oleh lembaga
nasional maupun internasional, jurnal artikel, skripsi/tesis dan juga situs internet.
Sedangkan metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan cara berfikir
induktif. Cara berfikir induktif dimulai dengan cara melakukan observasi data,
pembahasan, dukungan pembuktian dan diakhiri dengan pembuatan kesimpulan
umum. Sedangkan untuk proses analisis data dalam penelitian ini dilakukan secara interaktif (Interactive Model Analisys) dengan melalui tiga jalur analisis
data yakni reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan atau verifikasi.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, skripsi ini menunjukkan
terdapat dua strategi yang dilakukan Greenpeace dalam melancarkan advokasinya
terhadap Sinar Mas, yakni strategi Direct Action dan Indirect Action. Direct
Action adalah strategi di mana Greenpeace melakukan aksi langsung dalam
menyampaikan aspirasinya. Sedangkan strategi Indirect Action terdiri dari dua
bagian yakni scientific report dan lobbying. Scientific report, yakni Greenpeace
menerbitkan laporan hasil penelitian yang berkaitan dengan isu kerusakan hutan
yang disebabkan oleh Sinar Mas. Sedangkan lobbying adalah cara yang dilakukan
Greenpeace untuk dapat bernegosiasi dengan target advokasinya dalam
menemukan solusi atas isu yang sedang terjadi. Penelitian ini juga menyimpulkan
bahwa ada tiga indikator keberhasilan yang dicapai Greenpeace dalam
menjalankan advokasinya tersebut. Pertama, adanya perubahan perilaku Sinar
Mas yang akhirnya berkomitmen untuk melindungi hutan Indonesia melalui
program Forest Conservation Policy (FCP). Kedua, perusahaan ternama dunia
yang menjadi konsumen tetap dari Sinar Mas berkomitmen untuk menghentikan
pembelian minyak sawit dari Sinar Mas dan yang ketiga pemerintah Indonesia
akhirnya menerbitkan inpres No. 10/2011 atas berlakunya moratorium pembukaan
hutan dan lahan gambut. | en_US |