dc.description.abstract | Toko modern merupakan toko yang menerapkan sistem penjualan dan
pelayanan mandiri. Bentuk toko modern diantaranya adalah minimarket,
supermarket, department store, dan hypermarket (Peraturan Menteri Perdagangan
RI No. 53/ M-Dag / Per/ 12/ 2008).
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Jember (2012)
menyatakan terdapat 150 unit gerai minimarket, 3 department store dan 3 super
market di Kabupaten Jember. Sebagian pendirian toko modern di Kabupaten
Jember tidak memperhatikan peraturan pendirian toko modern. Fakta di lapangan
menunjukkan beberapa pendirian toko modern saling berdekatan dengan toko
tradisional bahkan pendirian toko modern saling berhadapan, hal ini dapat
menyebabkan toko tradisional mengalami kerugian.
Peneletian ini mengajukan salah satu alternatif solusi melalui sistem
informasi geografis. Sistem informasi geografis tersebut akan dirancang untuk
dapat menampilkan persebaran keberadaan toko modern dan dapat menentukan
lokasi pendirian toko modern baru dalam bentuk peta digital. Metode AHP
(Analytical Hierarchy Process) digunakan sebagai pendukung untuk melakukan
pengambilan keputusan penentuan lokasi pendirian toko modern baru dalam sistem
ini.
SIG merupakan suatu sistem kompleks yang dapat mengolah data spasial
dan data atribut. SIG dalam penelitian ini digunakan untuk memetakan sebaran
toko modern di Kota Jember. Data yang dibutuhkan dalam SIG didapatkan melalui
tracking atau survey lokasi. Data tersebut kemudian diolah untuk mendapatkan
lokasi toko modern sesuai dengan wilayahnya. Hasil pengolahan data tersebut
ditampilkan dalam bentuk peta digital atau peta dalam web.
vi
Pendirian Toko Modern memiliki beberapa syarat, syarat-syarat harus
mempertimbangkan kepadatan penduduk, aksesibilitas wilayah, keberadaan toko
tradisional, perkembangan pemukiman, dan Jumlah toko modern. Syarat – syarat
tersebut akan dijadikan sebuah variabel atau kriteria penelitian yang akan diproses
dengan menggunakan metode AHP. Langkah-langkah dalam AHP yang pertama
adalah mendefinisikan masalah, menentukan kriteria, menetukan alternatif,
perhitungan AHP, dan menampilkan rekomendasi lokasi. Pendefinisian masalah
dalam penelitian ini adalah menentukan lokasi pendirian toko modern. Kriteria
yang digunakan dalam peneltian ini adalah syarat-syarat pendirian toko modern.
Alternatif dalam penelitian ini adalah berupa kelurahan yang terdapat di Kota
Jember.
Perhitungan AHP dilakukan dengan memasukkan skala prioritas kriteria
dan alternatif. Skala prioritas kriteria menghasilkan beberapa nilai kepentingan
antar elemen, kriteria kepadatan penduduk 3 kali lebih penting dari pada
aksesibilitas wilayah, kepadatan penduduk 7 kali lebih penting dari toko
tradisional, kepadatan penduduk 8 kali lebih penting dari toko modern, kepadatan
penduduk 2 kali lebih penting dari pada perkembangan pemukiman, aksesibilitas
wilayah 3 kali lebih penting dari pada toko tradisional, aksesibilitas wilayah 2 kali
lebih penting dari pada toko modern, perkembangan pemukiman 3 kali lebih
penting dari aksesibilitas wilayah, perkembangan pemukiman 5 kali lebih penting
dari toko tradisional, dan perkembangan pemukiman 7 kali lebih penting dari pada
toko modern. Perhitungan dilanjutkan dengan menghitung jumlah kolom,
menghitung jumlah baris, menghitung nilai lambda, lambda maksimal, menghitung
bobot prioritas kriteria dan altenatif, menghitung nilai CI dan CR untuk mengetahui
konsistensi inputan skala prioritas. Perhitungan dilanjutkan dengan menghitung
perkalian matriks antara bobot kriteria dengan bobot alternatif untuk mendapatkan
nilai CW. Nilai CW yang terbesar merupakan rekomendasi utama.
Berdasarkan hasil perhitungan CW, didapatkan 15 kelurahan yang memiliki
rekomendasi. 15 kelurahan tersebut sudah diurutkan dari nilai yang paling tinggi
ke nilai yang paling rendah, kelurahan tersebut antara lain Kelurahan Gebang
dengan nilai composite weight sebesar 0.105879, Kaliwates dengan CW sebesar | en_US |