dc.description.abstract | Kemampuan bahasa merupakan salah satu kemampuan dasar anak yang sangat penting. Adapun empat kemampuan dasar bahasa anak yang harus dimiliki anak yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Kemampuan bahasa dalam hal menyimak merupakan suatu proses mendengarkan pendapat orang lain dan dapat memahami apa yang di dengarnya. Kemampuan menyimak pada anak TK bias dilihat dalam kegiatan bercerita. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara di Paud Al Ikhlas Jubung, ditemukan bahwa kemampuan menyimak pada anak kelompok B masih rendah. Hal tersebut dapat diketahui pada saat guru menjelaskan materi pembelajaran, masih banyak dari mereka yang tidak memperhatikan guru. Hal ini dikarenakan media pembelajaran yang diterapkan oleh guru dalam menyampaikan materi masih kurang menarik yaitu media yang digunakan selalu membaca cerita menggunakan buku cerita, faktor lain rendahnya kemampuan menyimak anak disebabkan anak yang hanya mampu berkonsentrasi kurang dari 5 menit. Dalam hal ini peran guru sangat dibutuhkan. Guru harus lebih kreatif dan inovatif untuk menciptakan suatu kegiatan pembelajaran yang menyenangkan bagi anak terutama dalam mengembangkan kemampuan menyimak anak.
Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka penellitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: Adakah pengaruh media boneka tangan terhadap kemampuan menyimak anak kelompok B di Paud Al Ikhlas Jubung Kecamatan Sukorambi, Kabupaten Jember Tahun Pelajaran 2019/2020?. Berdasarkan rumusan masalah tersebut, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh media boneka tangan terhadap kemampuan menyimak anak kelompok B di Paud Al Ikhlas Jubung Kecamatan Sukorambi, Kabupaten Jember Tahun Pelajaran 2019/2020.
Jenis penelitian ini adalah quasi experiment dengan jenis rancangan Non-equivalent control group design. Penelitian ini bertempat di Paud Al Ikhlas Jubung Kecamatan Sukorambi, Kabupaten Jember pada semester gasal tahun pelajaran 2019/2020. Metode pengambilan datanya menggunakan observasi dan dokumentasi. Uji validitas dan uji realibitasnya menggunakan rumus Spearman. Analisis datanya menggunakan uji t-test Independen sample dengan membandingkan thitung dan ttabel, dan uji keefektifitas relatif (ER) untuk mengetahui tingkat keefektifan.
Hasil perhitungan uji hipotesis melalui uji t dua sampel terpisah menunjukkan hasil kemampuan menyimak anak mendapat nilai rata-rata beda pre-tes dan post-test pada kelompok eksperimen B2 (Mx) sebesar dan kelompok kontrol B1 (My) sebesar . Hasil perhitungan dengan rumus uji-t secara manual dan SPSS diperoleh thitung= , kemudian dibandingkan dengan ttabel dengan db = 21 pada taraf siginifikansi 5% sehingga diperoleh ttabel= 2,064. Hasil analisis tersebut, diperoleh thitung> ttabel ( > 2, 064), sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan kemampuan menyimak anak yang diajar menggunakan media boneka tangan dengan yang diajar tanpa menggunakan media boneka tangan.
Saran yang dapat disampaikan yaitu hendaknya guru menggunakan variasi media pembelajaran dalam kegiatan menyimak sehingga akan tercipta suasana belajar yang tidak membosankan, guru juga harus memiliki kemampuan dalam mengelola kelas. Pihak sekolah sebaiknya harus lebih memperhatikan lagi sarana dan prasarana untuk menunjang kegiatan belajar anak khususnya dalam kegiatan menyimak cerita, media boneka tangan juga dapat digunakan alternatif dalam kegiatan menyimak. | en_US |