• Login
    View Item 
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Teacher Training and Education
    • View Item
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Teacher Training and Education
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Pengaruh Ekstrak Ethanol 50% Cacing Tanah (Pheretima Javanica K.) Terhadap Penurunan Demam Tifoid Pada Tikus Putih (Rattus Norvegicus B.)

    Thumbnail
    View/Open
    Rif’atul Fitri Supa’at-150210103053 Sdh.pdf (5.870Mb)
    Date
    2019-02-14
    Author
    Supa’at, Rif’atul Fitri
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Demam typhoid adalah suatu penyakit infeksi sistemik bersifat akut pada usus halus yang disebabkan oleh Salmonella typhi. Demam typhoid ditandai dengan gejala demam satu minggu atau lebih disertai gangguan pada saluran pencernaan dengan atau tanpa gangguan kesadaran. Rawannya demam typhoid di Indonesia menimbulkan banyaknya obat antibiotik yang dapat menyembuhkan demam typhoid. Obat cyprofloxacin merupakan salah satu antibiotik yang tingkat resistennya masih rendah dengan tingkat kesembuhan 98% dan angka relaps (kekambuhan) 2%. Akan tetapi obat cyprofloxacin sangat jarang sekali digunakan pada pasien demam typhoid karena dapat menyebabkan efek samping gangguan sendi dan tulang pada anak-anak. Banyaknya antibiotik yang telah resisten dan memiliki efek samping yang tinggi menyebabkan para peneliti mencari solusi untuk membuat obat tradisional yang dapat menyembuhkan demam typhoid dengan efek samping yang rendah. Pheretima javanica mengandung senyawa asam amino protein hydroksiprolin sebesar 19,04% yang berperan sebagai antibakteri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ekstrak etanol 50% cacing tanah terhadap penurunan demam tifoid pada tikus putih dan mengetahui dosis minimal yang dapat menurunkan demam tifoid pada tikus putih. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium dengan menggunakan jumlah sampel tikus putih (Rattus norvegicus B.) jenis wistar jantan sebanyak 24 ekor yang terdiri dari 4 perlakuan dan 2 kelompok kontrol dengan variasi dosis untuk kelompok perlakuan diantaranya 0,2 g/KgBB; 0,4 g/KgBB; 0,8 g/KgBB; 1,6 g/KgBB. Penelitian dilakukan selama ±21 hari. Penelitian dilakukan dalam 3 tahap yaitu tahap aklimatisasi, tahap infeksi Salmonella typhi, tahap induksi ekstrak etanol 50% cacing tanah (Pheretima javanica K.). Indikator yang diamati berupa suhu tubuh, uji feses, kultur darah, konsumsi pakan, keadaan feses, keadaan rambut dan gerakan tikus putih (rattus norvegicus B.). Berdasarkan hasil penelitian pada indikator suhu tubuh dan konsumsi pakan terdapat perbedaan secara signifikan setelah dilakukan uji t-test. Hal ini menunjukkan bahwa suhu tubuh dan konsumsi pakan yang awalnya normal pada tahap aklimatisasi menjadi naik suhu tubuhnya dan menurun konsumsi pakannya pada tahap infeksi Salmonella typhi. Pada tahap induksi ekstrak etanol 50% cacing tanah suhu tubuh dan konsumsi pakan mengalami perubahan yang signifikan pada uji ANOVA artinya suhu tubuh menjadi turun dan konsumsi pakan meningkat kembali. Indikator uji feses, kultur darah, keadaan feses, keadaan rambut, dan gerakan pada uji sign test menunjukkan hasil berbeda secara signifikan. Artinya pada uji feses dan kultur darah mulai tumbuh Salmonella typhi, feses cenderung menjadi cair, rambut menjadi posisi tegak dan gerakan menjadi lebih pasif setelah infeksi Salmonella typhi. Hasil uji Kruskal-Wallis pada keadaan feses, keadaan rambut dan gerakan berpengaruh secara signifikan artinya setelah induksi ekstrak etanol 50% cacing tanah keadaan feses cenderung padat, rambut menjadi tidur kembali, dan gerakan menjadi aktif. Sedangkan hasil Kruskal-Wallis pada uji feses dan kultur darah menunjukkan hasil yang tidak signifkan karena data yang antara setelah infeksi Salmonella typhi dengan induksi ekstrak etanol 50% cacing tanah terlalu ekstrim. Dosis minimal yang dapat menurunkan demam tifoid pada tikus putih (Rattus norvegicus B.) adalah 0,8 g/KgBB karena hasil penelitiannya yang paling mendekati hasil kelompok kontrol postitif dengan pemberian antibiotik ciprofloxacin.
    URI
    http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/100168
    Collections
    • UT-Faculty of Teacher Training and Education [15286]

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    Context

    Edit this item

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository