dc.description.abstract | Upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia yaitu dengan membuat kurikulum baru yang lebih baik dari pada sebelumnya yaitu Kurikulum 2013. Materi pada buku siswa masih bersifat umum. Siswa sekolah dasar akan lebih paham apabila materi yang dibelajarkan adalah materi yang sangat dekat dengan siswa. Siswa membutuhkan pengembangan materi baru yang lebih sesuai dengan kondisi lingkungan siswa. Oleh sebab itu, perlu adanya pengembangan materi dan kegiatan pembelajaran yang memuat isi tentang kearifan lokal setempat yang mendampingi buku siswa untuk memudahkan siswa dalam menerima materi, sekaligus mengenalkan kearifan lokal di lingkungan belajar siswa, sehingga unsur budaya tidak bisa dilepaskan dalam sebuah pembelajaran di sekolah.
Berdasarkan permasalahan tersebut, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah proses dan hasil Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Berbasis Kearifan Lokal Lumajang Tema Daerah Tempat Tinggalku Subtema Keunikan Daerah Tempat Tinggalku Kelas IV SDN di Lumajang. Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui proses dan hasil Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Berbasis Kearifan Lokal Lumajang Tema Daerah Tempat Tinggalku Subtema Keunikan Daerah Tempat Tinggalku Kelas IV SDN di Lumajang.
Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada model pengembangan Borg and Gall yaitu 1) Research and Information Collecting, 2) Planning, 3) Develop Preliminary Form a Product, 4) Preliminary Field Testing, 5) Main Product Revision, 6) Main Field Testing, 7) Operational Product Revision, 8) Operasional Field Testing, 9) Final Produk Revision dan 10) Dissemination and Implementation. Metode pengumpulan data yang digunakan
ix
adalah wawancara, kuesioner dan observasi. Instrumen penelitian adalah validasi yang dilakukan oleh 3 validator.
Hasil penelitian menunjukkan analisis data validasi mendapatkan skor 85.3% dengan kriteria sangat layak. Setelah itu pada tahap ujicoba produk 1 yang dilakukan pada 6 siswa dalam satu sekolah mendapatkan skor 100% dengan kriteria sangat layak. Lalu setelah direvisi, tahap selanjutnya adalah ujicoba 2 yang dilakukan pada 2 sekolah guna menentukan kelayakan produk dengan skor sebesar 100% dengan kriteria sangat layak. Hal ini menunjukkan bahwa LKPD tersebut sudah layak untuk digunakan dalam pembelajaran. Tahap selanjutnya yaitu serta post/test untuk mengetahui efektifitas produk.
Hasil dari uji efektifitas LKPD berbasis kearifan lokal ini ditentukan dari hasil post/test siswa setelah melakukan pembelajaran menggunakan LKPD tersebut. Hasil posttest yaitu 24 siswa tuntas dan 1 siswa tidak tuntas dengan skor sebesar 96% dengan minimal KKM 76 dengan kriteria baik. Berdasarkan pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa LKPD berbasis kearifan lokal Lumajang tersebut sangat layak untuk digunakan dalam proses pembelajaran oleh guru serta memiliki pengaruh yang baik terhadap hasil belajar siswa. | en_US |