dc.description.abstract | Pembelajaran sejarah merupakan upaya membelajarkan peserta didik untuk dapat mempelajari arti penting disetiap peristiwa bersejarah. Pembelajaran sejarah berciri khas pada dimensi penalaran dan pemaknaan. Sasaran pendidikan sejarah berupa usaha peningkatan potensi nalar dan potensi lainnya. Pendidik diharapkan dapat memberikan pembelajaran yang bermakna bagi peserta didik dan membimbing peserta didik dalam berpikir kritis. Pembelajaran kurikulum 2013 lebih menekankan pada konstruktivistik. Ciri-ciri pembelajaran yang konstruktivistik diantaranya adalah investigasi dan inkuiri yang berorientasi pada pemecahan masalah. Pembelajaran sejarah di sekolah dilakukan dengan menyajikan fakta-fakta kering yang membuat peserta didik menjadi bosan. Untuk mengatasi permasalahan tersebut dapat dilakukan dengan merubah strategi pembelajaran yang digunakan oleh pendidik menggunakan inkuiri sosial. Strategi inkuiri sosial dapat mengarahkan peserta didik pada kemampuan berpikir kritis dalam menyelesaikan permasalahan di masyarakat.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah (1) apakah penerapan problem based learning dengan media audio visual dalam pembelajaran sejarah dapat meningkatkan kemampuan berfikir kritis peserta didik kelas XI IPS 1 SMAN 1 Arjasa tahun ajaran 2018/2019; (2) apakah penerapan problem based learning dengan media audio visual dalam pembelajaran sejarah dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas XI IPS 1 SMAN 1 Arjasa tahun ajaran 2018/2019?
Tujuan dari penelitian ini adalah (1) untuk meningkatkan kemampuan berfikir kritis dalam pembelajaran sejarah melalui penerapan problem based learning dengan media audio visual pada peserta didik Kelas XI IPS 1 SMAN 1 Arjasa tahun ajaran 2018/2019; (2) untuk meningkatkan hasil belajar sejarah melalui penerapan problem based learning dengan media audio visual pada peserta didik kelas XI IPS 1 SMAN 1 Arjasa tahun ajaran 2018/2019.
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Subyek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas XI IPS 1 SMA Negeri Arjasa, dengan jumlah 35 peserta didik. Desain penelitian ini menggunakan model penelitian Kemmis & Taggrat dengan 4 tahapan tiap siklusnya terdiri dari perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Penelitian ini terdiri dari 3 siklus. Metode pengumpulan data dalam penelitian menggunakan metode observasi, wawancara, tes dan dokumenter.
Hasil penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan kemampuan berpikir kritis peserta didik dan hasil belajar sejarah. Pada siklus 1 persentase kemampuan berpikir kritis peserta didik secara klasikal 52,40%, pada siklus 2 meningkat menjadi 66,23%, pada siklus 3 meningkat menjadi 77,67% . Pada siklus 1 hasil belajar memperoleh persentase sebesar 78,34%, pada siklus 2 memperoleh persentase 80,4% pada siklus 3 memperoleh persentase 81,71%.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah (1) penerapan problem based learning dengan media audio visual dapat meningkatkan kemampuan berfikir krtitis peserta didik kelas XI IPS 1 SMA Negeri Arjasa tahun ajaran 2018/2019; (2) penerapan problem based learning dengan media audio visual dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas XI IPS 1 SMA Negeri Arjasa tahun ajaran 2018/2019; Peningkatan kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar sejarah diketahui setelah melakukan penelitian persiklus menggunakan pembelajaran problem based learning. | en_US |