dc.description.abstract | Mempelajari matematika tidak cukup hanya dengan menghafal rumus, akan
tetapi siswa juga harus mampu memahami konsep yang ada. Matematika
merupakan sesuatu yang abstrak dengan objek kajian berupa fakta, konsep, prinsip
dan operasi. Salah satu tujuan pembelajaran matematika adalah mengembangkan
keterampilan dalam pemecahan masalah. Untuk menyelesaikan masalah dalam
matematika, diperlukan pemahaman terhadap objek kajian matematika.
Siswa sering mengalami kesalahan pada saat melakukan penyelesaian soal.
Kesalahan siswa seharusnya ditindak lanjuti sebab peran guru sangat penting dalam
menentukan metode pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan siswa sehingga
bisa meminimalisir kesalahan-kesalahan yang terjadi seperti kesalahan konsep,
prinsip dan operasi. Pada penelitian ini indikator yang digunakan pada kesalahan
konsep yaitu salah dalam memahami konsep Fungsi Eksponen, salah dalam
memahami unsur-unsur Fungsi Eksponen, salah dalam memahami sifat-sifat
Fungsi Eksponen, salah dalam memahami keterkaitan unsur-unsur Fungsi
Eksponen, tidak lengkap atau salah dalam menuliskan apa yang diketahui atau tidak
menuliskan yang diketahui, salah dalam menerjemahkan soal ke model matematika,
salah dalam menuliskan yang ditanyakan atau tidak menuliskan yang ditanyakan,
salah tidak dapat menjelaskan permisalan pada soal. Pada kesalahan prinsip
indikator yang digunakan yaitu kesalahan dalam menggunakan aturan-aturan dalam
matematika atau salah dalam menggunakan prinsip-prinsip yang terkait dengan
materi seperti salah dalam menggunakan rumus, salah menuliskan operasi pada
tahap penyelesaian, salah tentang prinsip operasi, salah dalam memahami bilangan
berpangkat, tidak menuliskan jawaban akhir soal dan tidak menuliskan kesimpulan jawaban., dan pada jenis kesalahan operasi indikator yang digunakan yaitu salah
dalam melakukan perhitungan. Ketiga jenis kesalahan tersebut merupakan jenis
kesalahan yang menganalisis proses pengerjaan siswa dari awal hingga akhir.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana kesalahan siswa
Laki-Laki dan siswa Perempuan kelas X IPA 1 SMAN Jenggawah dalam
menyelesaikan permasalahan fungsi eksponen. Penelitian ini di maksudkan agar
guru dapat mengetahui jenis dan letak kesalahan siswa Laki-Laki dan Perempuan,
karena cara siswa dalam menyelesaikan soal matematika tidak sama antara Laki-
Laki dan Perempuan sehingga bisa meminimalisir kesalahan siswa dalam
menyelesaikan permasalahan. Pengumpulan data dilakukan dengan memberikan
tes soal uraian fungsi eksponen kepada seluruh siswa kelas X IPA 1 SMAN
Jenggawah. Tes soal uraian diberikan untuk mendapatkan subjek yang memiliki
minimal dua jenis kesalahan dengan kriteria siswa mengalami 4 atau lebih indikator
kesalahan konsep, siswa mengalami 3 atau lebih indikator kesalahan prinsip dan
siswa mengalami indikator kesalahan operasi.
Hasil analisis data menunjukkan bahwa pada siswa Laki-Laki dalam jenis
kesalahan konsep cenderung mengalami kesalahan pada indikator salah dalam
memahami konsep fungsi eksponen, salah dalam memahami unsur-unsur fungsi
eksponen, salah tidak lengkap atau salah dalam menuliskan yang diketahui atau
tidak menuliskan yang diketahui dan salah dalam menuliskan apa yang ditanyakan
atau tidak menuliskan yang ditanyakan. Sedangkan pada jenis kesalahan prinsip,
cenderung mengalami kesalahan dalam indikator tidak menuliskan kesimpulan
jawaban di akhir soal. Sementara pada jenis kesalahan operasi, siswa mengalami
kesalahan yaitu tidak dapat melakukan perhitungan dengan tepat. Selanjutnya,
pada siswa Perempuan cenderung mengalami jenis kesalahan konsep pada indikator
salah dalam memahami unsur-unsur fungsi eksponen dan salah tidak lengkap atau
salah menuliskan yang diketahui atau tidak menuliskan yang diketahui, sedangkan
pada jenis kesalahan prinsip cenderung mengalami kesalahan pada indikator salah
dalam memahami bilangan berpangkat dan salah tidak menuliskan kesimpulan
jawaban. Sementara itu, pada jenis kesalahan operasi siswa dapat melakukan
perhitungan operasi secara tepat. | en_US |