• Login
    View Item 
    •   Home
    • LECTURER SCIENTIFIC PUBLICATION (Publikasi Ilmiah)
    • LSP-Conference Proceeding
    • View Item
    •   Home
    • LECTURER SCIENTIFIC PUBLICATION (Publikasi Ilmiah)
    • LSP-Conference Proceeding
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    PERCUMBUAN ANTARA DANYANG BUYUT CILI DENGAN BARONG TUWA DALAM RITUAL IDER BUMI DI DESA KEMIREN KABUPATEN BANYUWANGI

    Thumbnail
    View/Open
    Latifatul I_Prosiding_ISBN 978-602-258-381-3_Percumbuan Anatara Danyang Buyut Cili_(FIB).pdf (1.106Mb)
    Date
    2016-09-09
    Author
    Izzah, Latifatul
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Membicarakan Desa Kemiren adalah membicarakan sebuah wilayah geografis dan kultural dengan karakteristik, unik dan khas. Ketika pertama kali menginjakkan kaki di wilayah Desa Kemiren, tampak nuansa eksotis dari masyarakat Using. Eksotisme mulai dari bentuk rumah warga desa yang mayoritas masih mempertahankan keasliannya, bahasa yang digunakan masyarakat serta berbagai macam kebudayaan yang ada. Ada banyak kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat Desa Kemiren antara lain: gandrung, kuntulan, barong, gedhogan, mocoan Lontar Yusuf, burdah, jaran kencak, kiling, angklung paglak, angklung caruk, angklung tetak, angklung blambangan, kenthulitan, seni ukir, tenun abaka, tulup, seni arsitektur rumah Using, seni kerajinan pembuatan biola gandrung, seni kerajinan pembuatan barong using, sedekah Syawal, sedekah penampan, sedekah kupatan, barong ider bumi, tumpeng sewu, Rebo wekasan (nyelameti banyu), adeg-adeg tandur, slametan melecuti pari (saat padi hamil), slametan pari (akan panen), slametan sapi (selesai membajak sawah), slametan kebonan, slametan jenang sumsum, slametan jenang lemu, slametan Syuroan, slametan ndhudhuk lemah, slametan masang suwunan, dan slametan ngebangi umah (Aekanu Hariyono). Menariknya kebudayaan-kebudayaan tersebut menjadi bagian dalam kehidupan masyarakatnya baik golongan tua maupun kawula muda. Menurut informasi Riyanto Agust −seorang pemuda Kemiren yang fasih betul berceritera tentang Babad Blambangan sampai mengoleksi kain tenun khas Kemiren yang usianya sudah tua− menceritakan bahwa para pemuda Kemiren bangga dengan kebudayaan yang mereka warisi dari orang tua mereka. Fenomena seperti ini tidak didapatkan di wilayah lain.
    URI
    http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/77011
    Collections
    • LSP-Conference Proceeding [1877]

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository