Koefisientransmisi dan Refleksi Pada Efek Terobosan Penghalang Potensial Menggunakan Persamaan Schrodinger Dua Dimensi
Abstract
Pada awal abad ke dua puluh mulai berkembang ilmu Fisika Modern yang
saat ini dikenal dengan Teori Mekanika Kuantum. Teori Mekanika Kuantum
dapat menjelaskan berbagai kejadian atau fenomena yang terjadi pada partikel
berukuran atomik. Salah satu persamaan yang fundamental pada era Fisika
Modern yaitu Persamaan Schrodinger. Persamaan Schrodinger merupakan
persamaan differensial orde dua, dimana solusi dari persamaan ini dikenal dengan
fungsi gelombang. Permasalahan yang dapat diselesaikan dengan menggunakan
Persamaan Schrodinger salah satunya yaitu Efek Terobosan atau Tunneling
Effect.
Tunneling Effect merupakan keadaan dimana partikel yang memiliki
energi E dapat menerobos potensial penghalang V yang energinya lebih besar dari
energi partikelnya (E < V). Partikel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
elektron, karena perangkat elektronik akan bekerja sebagaimana fungsinya apabila
dialiri oleh arus listrik berupa elektron. Dalam fenomena tunneling dikenal dua
istilah yaitu Koefisien Transmisi dan Koefisien Refleksi. Koefisien Transmisi
adalah kemungkinan yang dimiliki partikel untuk menerobos potensial
penghalang, sedangkan koefisien refleksi merupakan kemungkinan yang dimiliki
partikel untuk dipantulkan oleh potensial penghalang.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai koefisien transmisi yang
dimiliki elektron ketika menerobos potensial penghalang dengan menggunakan
persamaan schrodinger dua dimensi, dan untuk mengetahui nilai koefisien refleksi
yang dimiliki elektron ketika menerobos potensial penghalang dengan
menggunakan persamaan schrodinger dua dimensi. Levi (2003) dalam bukunya
menggunakan potensial tunggal satu dimensi dengan karakteristik bahan yaitu tinggi potensial penghalang 𝑉0 = 1 𝑒𝑉, lebar potensial penghalang 𝐿 = 0.5 𝑛𝑚,
dan energi elektron yang digunakan yaitu 𝐸 = 0.9 𝑒𝑉. Dalam bukunya didapatkan
bahwa nilai koefisien tertinggi yang dimiliki oleh elektron yaitu 0.8853 ketika
energi elektron maksimum yaitu 𝐸 = 0.9 𝑒𝑉. Sedangkan dalam penelitian ini,
elektron yang menerobos potensial penghalang memiliki koefisien trasmisi
tertinggi ketika energi elektron 𝐸 = 0.9 𝑒𝑉 dengan koefisien transmisi sebesar
0.6484 , sedangkan untuk koefisien refleksi terbesar yang dimiliki elektron yaitu
ketika energi elektron minimum 𝐸 = 0.01 𝑒𝑉 dengan koefisien refleksi sebesar
0.9879. Pada potensial penghalang tunggal dengan keadaan energi partikel lebih
besar daripada energi potensial penghalangnya (𝐸 ≤ 𝑉) tidak terjadi resonansi.
Hal ini mungkin disebabkan kurang berpengaruhnya secara eksponensial dari
fungsi gelombang pantul ketika terjadi perubahan potensial di 𝑥 = L.