Hubungan Antara Kadar Serum Feritin Dengan Kadar Serum Tsh dan ft4 Pada Pasien Thalassemia β Mayor di Rumah Sakit di Jember
Abstract
Pasien thalassemia β mayor membutuhkan transfusi darah teratur dalam
jangka panjang. Hal ini berakibat pada kelebihan besi, karena tubuh manusia tidak
memiliki mekanisme efektif untuk mengekskresi besi. Kelebihan besi ini ditandai
dengan peningkatan kadar feritin dalam serum. Besi yang berlebihan dalam tubuh
disimpan di berbagai organ, salah satunya kelenjar tiroid yang mengakibatkan
terjadinya hipotiroidisme. Pemeriksaan yang digunakan untuk mengevaluasi
fungsi tiroid adalah pemeriksaan kadar serum TSH dan FT4, karena keduanya
merupakan indikator status tiroid yang sangat sensitif.
Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan rancangan
penelitian cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan di SMF Ilmu Kesehatan
Anak (IKA) RSD dr. Soebandi Jember, RS Jember Klinik, dan Laboratorium
Patologi Klinik RSD dr. Soebandi pada bulan Desember 2019-Januari 2020.
Populasi penelitian ini seluruh pasien yang terdiagnosis thalassemia β mayor di
Poli Anak RSD dr. Soebandi Jember dan RS Jember Klinik dengan usia 1-18
tahun. Penelitian ini melibatkan 12 sampel pasien thalassemia β mayor yang
menjalani transfusi darah secara rutin di RSD dr. Soebandi Jember dan RS Jember
Klinik. Data dianalisis menggunakan program SPSS 24.0.
Hasil analisis uji Spearman korelasi antara kadar serum feritin dengan TSH
didapatkan p=0,430 dan r=-252, sedangkan korelasi antara kadar serum feritin
dengan FT4 didapatkan p=067 dan r=0,837. Dapat disimpulkan tidak ada korelasi
bermakna antara kadar serum feritin dengan TSH dan FT4 pada pasien
thalassemia β mayor di RSD dr. Soebandi Jember dan RS Jember Klinik
Collections
- UT-Faculty of Medical [1487]