Penggunaan Model Genius Learning dengan Teknik Peta Konsep dalam Pembelajaran Fisika di SMP
Abstract
Fisika merupakan disiplin ilmu yang mempelajari gejala alam dan
menerangkan bagaimana gejala tersebut terjadi. Fisika tidak hanya berisi teori-
teori atau rumus-rumus untuk dihafal tetapi fisika juga berisi banyak konsep yang
harus difahami secara mendalam. Dengan demikian, peserta didik dituntut untuk
dapat membangun pengetahuan mereka melalui peran aktifnya dalam proses
belajar mengajar. Namun fakta yang terjadi menunjukkan bahwa fisika masih
diajarkan dengan pembelajaran konvensional. Salah satu usaha untuk
meningkatkan keberhasilan proses belajar mengajar adalah dengan menerapkan
strategi atau pendekatan pembelajaran yang efektif, efisien, dan menyenangkan
guna mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan. Salah satunya adalah
dengan menerapkan model genius learning dengan teknik peta konsep. Tujuan
dari penelitian ini adalah: (1) mengkaji hasil belajar siswa pada penggunaan
model genius learning dengan teknik peta konsep dalam pembelajaran fisika di
SMP, (2) mengkaji aktivitas belajar siswa selama mengikuti pembelajaran
menggunakan model genius learning dengan teknik peta konsep, dan (3)
mengkaji retensi belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran menggunakan
model genius learning dengan teknik peta konsep.
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen, dengan tempat penelitian
ditentukan menggunakan cara purposive sampling area. Penelitian ini
dilaksanakan di SMP Negeri 2 Tapen. Responden penelitian ditentukan setelah
dilakukan uji homogenitas. Penentuan sampel penelitian dengan cluster random
sampling. Rancangan penelitian menggunakan control group pre-test post-test
design. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, tes, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan uji untuk
menjawab rumusan masalah yang pertama dan ketiga, serta menggunakan
persentase aktivitas untuk menjawab rumusan masalah yang kedua.
Analisis data menggunakan uji diperoleh nilai
ℎ𝑛 = 3,37 dan nilai
𝑒𝑙
= 1,99 sehingga
ℎ𝑛
>
𝑒𝑙
, maka hipotesis nihil (𝐻0
) ditolak dan
hipotesis kerja (𝐻
) diterima. Hasil analisis aktivitas siswa diperoleh persentase
aktivitas siswa sebesar 77,4% dan termasuk pada kategori aktif. Analisis data
menggunakan uji untuk mengetahui retensi belajar siswa diperoleh nilai
ℎ𝑛 = 1,93 dan
𝑒𝑙 = 1,99, sehingga
ℎ𝑛 <
𝑒𝑙
, maka hipotesis nihil
(𝐻0
) diterima dan hipotesis kerja (𝐻
) ditolak. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa penggunaan model genius learning dengan teknik peta konsep dapat
mempertahankan ingatan siswa atau dapat membuat kemampuan mengingat siswa
terhadap materi yang dipelajari dengan lebih baik.
Berdasarkan analisis data yang diperoleh, maka kesimpulan dari penelitian
ini adalah: (1) ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar fisika
menggunakan model genius learning dengan teknik peta konsep dan pembelajaran
konvensional pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Tapen tahun ajaran 2010/2011,
(2) aktivitas belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Tapen tahun ajaran 2010/2011
selama mengikuti pembelajaran fisika menggunakan model genius learning
dengan teknik peta konsep termasuk dalam kategori aktif, dan (3) Retensi hasil
belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Tapen tahun ajaran 2010/2011 setelah
mengikuti pembelajaran fisika menggunakan model genius learning dengan
teknik peta konsep diuji dengan uji t. dari hasil perhitungan diperoleh bahwa
tidak ada perbedaan yang signifikan antara nilai post tes dan tes tunda siswa
selama 1 minggu. Dengan kata lain, penggunaan model genius learning dengan
teknik peta konsep dapat mempertahankan ingatan siswa atau dapat membuat
kemampuan mengingat siswa terhadap materi yang dipelajari dengan baik.