EFEKTIVITAS PEMBERIAN TEKNIK MARMET TERHADAP PENGELUARAN ASI PADA IBU MENYUSUI 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ARJASA KABUPATEN JEMBER
Abstract
Jawa Timur merupakan propinsi dengan cakupan ASI eksklusif terendah.
Jember merupakan salah satu kabupaten di Jawa Timur yang pencapaian ASI
eksklusifnya dibawah standart yang ditetapkan oleh pemerintah Kabupaten
Jember yaitu sebesar 60% sedangkan pemerintah Kabupaten Jember
mencanangkan ASI eksklusif sebesar 75% pada tahun 2012. ASI merupakan
nutrisi yang paling tepat diberikan pada bayi baru lahir sampai umur 6 bulan
karena pada masa tersebut usus bayi belum mampu mencerna makanan selain
ASI. ASI eksklusif adalah pemberian ASI sedini mungkin setelah lahir sampai
bayi berumur 6 bulan tanpa memberikan makanan lain (termasuk air jeruk, air
gula, madu). Pengeluaran ASI merupakan suatu interaksi yang sangat komplek
antara rangsangan mekanik, saraf dan berbagai hormon. Salah satu faktor seorang
ibu tidak dapat memberikan ASI eksklusif pada bayinya yaitu pengeluaran ASI
yang tidak lancar. Pengeluaran ASI yang tidak lancar ini dapat distimulasi dengan
pemberian teknik marmet.
Teknik marmet merupakan suatu teknik yang digunakan untuk
mengeluarkan ASI. Teknik ini memberikan efek relaks dan juga mengaktifkan
kembali refleks keluarnya air susu/ milk ejection refleks (MER) sehingga air susu
mulai menetes. Teknik marmet merupakan teknik untuk mengeluarkan ASI yaitu
dengan cara memerah ASI. Teknik marmet ini mengutamakan refleks let down
untuk memeras ASI. Memeras payudara adalah teknik sederhana yang
memungkinkan aliran ASI yang terus menerus kepada bayi setelah bayi berhenti
menghisap payudara.
Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui efektivitas pemberian teknik
marmet terhadap pengeluaran ASI pada ibu menyusui 0-6 bulan di wilayah kerja
Puskesmas Arjasa Kabupaten Jember. Jenis penelitian pada penelitian ini adalah
penelitian quasy eksperimental dengan rancangan non ekuivalen control group
design. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 30 responden yang dibagi dalam 2
kelompok yaitu 15 responden kelompok perlakuan dan 15 responden kelompok
kontrol. Data analisis dengan uji statistik Mann Whitney U Test untuk mengetahui
perbedaan sebelum dan sesudah intervensi pada 2 kelompok sampel yaitu
kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kelompok perlakuan sebelum
diberikan teknik marmet pengeluaran ASI tidak lancar sebanyak 8 responden
(53,3%) dan pengeluaran ASI lancar sebanyak 7 responden (46,7%), sedangkan
setelah pemberian teknik marmet didapatkan bahwa semua responden (15
responden) pada kelompok perlakuan pengeluaran ASInya lancar. Hasil
pengolahan data dengan SPSS didapatkan p value (0,000) < α (0,05) yang berarti
H
ditolak, sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa pemberian teknik marmet
efektif terhadap pengeluaran ASI pada ibu menyusui 0-6 bulan di wilayah kerja
Puskesmas Arjasa Kabupaten Jember.
Collections
- UT-Faculty of Nursing [1529]