• Login
    View Item 
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Teacher Training and Education
    • View Item
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Teacher Training and Education
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR DAN KETUNTASAN HASIL BELAJAR FISIKA DENGAN MODEL INSTRUKSIONAL DDFK (DEFINISI, DESAIN, FORMULASI, DAN KOMUNIKASI) – PROBLEM SOLVING PADA SISWA KELAS VII-A SMP NEGERI 1 AMBULU JEMBER 2010 - 2011

    Thumbnail
    View/Open
    Anik M (06-2039)_001.pdf (620.5Kb)
    Date
    2013-12-18
    Author
    Anik Maiherawati
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Fisika merupakan bidang ilmu yang banyak membahas tentang alam dan gejalanya, dari yang bersifat riil (terlihat secara nyata) hingga yang bersifat abstrak. Pada tingkat SMP, fisika merupakan bagian dari Ilmu Pengetahuan Alam Terpadu (IPA Terpadu) yang menerangkan tentang kejadian-kejadian alam. Pembelajaran fisika di SMP bertujuan untuk mengembangkan keterampilan proses untuk memperoleh konsep-konsep fisika dalam menumbuhkan nilai dan sikap ilmiah siswa. Berdasarkan observasi awal di kelas VII A SMP Negeri 1 Ambulu Jember menunjukkan bahwa aktivitas belajar siswa masih tergolong rendah. Hal ini ditunjukkan pada saat Pra-siklus persentase aktivitas belajar siswa hanya 39,9%. Berdasarkan data ulangan harian kelas VII A siswa yang dapat dinyatakan tuntas belajar sebesar 51,4% merupakan ketuntasan hasil belajar rendah. Mengingat Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang harus dicapai siswa agar dapat dikatakan tuntas dalam mengikuti pembelajaran yaitu minimal memperoleh nilai ≥70 (Sumber: keputusan Kepala sekolah SMP Negeri 1 Ambulu berdasarkan rapat dengan MKKS). Hal ini ditunjukkan berdasarkan pada data ulangan harian kelas VII A dari 35 siswa, sebanyak 16 siswa dinyatakan tuntas belajar dan mendapatkan nilai ≥70; sedangkan 19 siswa lainnya dinyatakan tidak tuntas. Berdasarkan uraian di atas, maka diperlukan perbaikan pembelajaran dengan menerapkan model Instruksional DDFK-Problem Solving untuk meningkatkan aktivitas dan ketuntasan hasil belajar fisika siswa kelas VII A di SMP Negeri 1 Ambulu. kelebihan model Instruksional DDFK- Problem Solving adalah Mendorong siswa untuk berfikir dan bekerja atas inisiatif sendiri, Menumbuhkan sikap percaya diri, Mendorong siswa untuk bisa merumuskan hipotesis sendiri. Penelitian ini dilakukan di Kelas VII A SMP Negeri 1 Ambulu. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, post-test dan dokumentasi. Teknik Analisis data menggunakan analisis statistik deskriptif. Hasil Analisis dari data observasi memperlihatkan bahwa aktivitas belajar siswa sesudah dilaksanakan tindakan pada siklus 1 telah mengalami peningkatan yaitu besarnya persentase aktivitas belajar siswa secara klasikal mencapai 57,77% dan berada pada kategori sedang. Sedangkan pada siklus 2 aktivitas belajar siswa telah mengalami peningkatan yang ditunjukkan dengan besarnya persentase secara klasikal aktivitas belajar siswa meningkat menjadi 69,6% dan berada dalam kategori aktif atau aktivitas Tinggi. Berdasarkan hasil tersebut dapat dinyatakan bahwa aktivitas belajar siswa pada siklus 1 dan siklus 2 secara keseluruhan dapat dikatakan telah mengalami peningkatan dibandingkan dengan sebelum adanya tindakan. Persentase ketuntasan hasil belajar siswa sebelum adanya tindakan adalah sebesar 54,2%, pada pembelajaran siklus 1 sebesar 65,7% dan pada siklus 2 sebesar 80%. Kesimpulan penelitian ini adalah: (1) Penerapan Model Instruksional DDFK- Problem Solving dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa di kelas VII A SMP Negeri 1 Ambulu semester ganjil tahun 2010/2011 pada tiap siklusnya. Sebelum dilaksanakan perlakuan aktivitas belajar siswa secara klasikal hanya mencapai 39,9%, pada siklus 1 telah meningkat yaitu sebesar 57,77%. Pada siklus 2 besarnya persentase secara klasikal aktivitas belajar siswa telah mengalami peningkatan yaitu sebesar 69,6%. dengan kategori aktif atau kategori aktivitas tinggi. (2) Penerapan Model Instruksional DDFK- Problem Solving dapat meningkatkan ketuntasan hasil belajar siswa di kelas VII A SMP Negeri 1 Ambulu semester ganjil tahun 2010/2011 pada tiap siklusnya. Pada siklus I ketuntasan hasil belajar siswa sebesar 65,7%. Sedangkan pada siklus II ketuntasan hasil belajar siswa sebesar 80 %. Sehingga dengan perolehan persentase sebesar 80% termasuk dalam kategori tuntas.
    URI
    http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/9979
    Collections
    • UT-Faculty of Teacher Training and Education [15461]

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    Context

    Edit this item

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository