Tingkat Keterbacaan Wacana Pada Buku Tematik Kurikulum 2013 Kelas V Sekolah Dasar Semester 1 Berdasarkan Formula Grafik Fry
Abstract
Buku tematik merupakan salah satu komponen yang digunakan sebagai sumber belajar. Dengan adanya buku teks, guru dapat mengetahui materi yang dibelajarkan atau dipelajari oleh siswa, sehingga dapat mempermudah guru dalam memilih metode pembelajaran yang digunakan sehingga tujuan belajar dapat tercapai dengan baik. Bagi siswa, buku tematik digunakan sebagai sumber belajar dalam kegiatan belajar mandiri dan dapat digunakan untuk mengulang serta meninjau kembali materi yang telah disampaikan oleh guru. Buku tematik memiliki banyak wacana sebagai pengantar sebuah materi dalam pembelajaran. Wacana tersebut harusnya dapat dibaca dan dipahami oleh siswa sesuai jenjang sekolahnya. Wacana yang baik adalah wacana yang materinya dapat terbaca atau dipahami oleh siswa. Oleh karena itu, untuk mengetahui wacana dapat terbaca dengan baik oleh siswa maka dibutuhkan pengukuran tingkat keterbacaan terhadap buku tematik. Tingkat kerbacaanya suatu teks dapat diukur dengan berbagai macam cara atau metode, salah satunya formula grafik Fry. Formula grafik Fry merupakan pengukuran keterbacaan berdasarkan panjang pendek kalimat yang pengukurannya tidak melibatkan pembaca. Penelitian ini menggunakan sampel wacana pada buku tematik kelas V SD semester 1 revisi 2017 yang diterbitkan oleh kemendikbud. Beberapa penelitian tingkat keterbacaan sebelumnya pada buku teks kelas IV dan V SD menggunakan formula grafik Fry mendapatkan hasil tingkat keterbacaan yang tidak sesuai dengan jenjangnya. Oleh karena itu, perlu dilakukan juga pengukuran tingkat keterbacaan buku teks kelas V SD semester I revisi 2017 .
Berdasarkan uraian, maka dibuatlah penelitian ini dengan judul “Tingkat Keterbacaan Buku Tematik Kurikulum 2013 kelas V SD Semester I Berdasarkan Formula Grafik Fry”. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimanakah tingkat keterbacaan wacana pada buku tematik kurikulum 2013 kelas V SD semester I berdasarkan formula grafik Fry?”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tingkat keterbacaan wacana pada buku tematik kurikulum 2013 kelas V SD semester I berdasarkan formula grafik Fry. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif yang dianalisis dengan cara deskriptif. Prosedur atau langkah-langkah yang digunakan dalam penelitian ini, meliputi: (1) mengumpulkan buku tematik kurikulum 2013 kelas V SD semester I; (2) menentukan wacana yang diukur keterbacaannya; (3) memberikan kode pada wacana yang diukur tingkat keterbacaannya; (4) menghitung sampel wacana dengan analisis formula grafik Fry; (5) mendeskripsikan data yang sudah didapatkan; dan (6) menarik kesimpulan dari hasil analisis data yang didapat. Hasil penelitian ini menunjukkan dari 15 wacana yang diukur keterbacaannya menggunakan formula grafik Fry terdapat 10 wacana yang tidak sesuai tingkat keterbacaannya dan ada 1 wacana yang sesuai tingkat keterbacaannya untuk kelas 5 SD serta ada 4 wacana yang invalid. Tidak sesuaianya wacana tersebut karena berada pada tingkat selain 4, 5 dan 6 pada grafik Fry. Ukuran tingkat kesesuaian wacana berdasarkan grafik Fry untuk kelas 5 SD adalah pada tingkat 4, 5 dan 6. Jadi, buku tematik kelas 5 SD kurikulum 2013 semester I tingkat keterbacaannya tidak sesuai dengan jenjangnya, karena lebih banyak wacana yang tidak sesuai dibandingkan wacana yang sesuai tingkat keterbacaannya. Berdasarkan hasil tersebut, maka ada beberapa saran yang diajukan. (1) Bagi guru, hendaknya memperhatikan dalam memilih wacana yang sesuai untuk siswa, sehingga wacana yang dipelajari siswa dapat dipahami oleh siswa pada saat pembelajaran sehingga dapat disesuaikan dengan kemampuan siswa. (2) Bagi pemerintah khususnya Kemendikbud, hasil dari penelitian ini dapat dijadikan sebagai kebijakan untuk meningkatkan, memperbaiki dan mengembangkan buku teks kurikulum 2013 kelas V SD.