Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Jumping Task Ditinjau Dari Gaya Kognitif
Abstract
Kemampuan pemecahan masalah merupakan salah satu aspek utama dalam
matematika yang diperlukan siswa untuk menerapkan dan mengintegrasikan
banyak konsep matematika dan keterampilan untuk membuat keputusan.
Berdasarkan hasil survey PISA, Indonesia selalu mendapat skor dibawah rata-rata
Internasional. Hal tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya yaitu
kurangnya latihan untuk mengerjakan soal-soal yang menuntut berpikir tingkat
tinggi dan faktor kognitif siswa, dimana masing-masing siswa memiliki gaya
kognitif berbeda. Gaya kognitif dalam penelitian ini adalah gaya kognitif field
dependent (FD) dan field independent (FI). Gaya kognitif tersebut mempengaruhi
siswa dalam merespon suatu masalah dan strategi yang digunakan dalam
menyelesaikan masalah matematika. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka dilakukan penelitian yang berjudul “Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Jumping Task Ditinjau Dari Gaya Kognitif”.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang bertujuan
untuk mendeskripsikan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa field
dependent (FD) dan siswa field independent (FI) dalam menyelesaikan soal
jumping task. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal
tes pemecahan masalah berbasis jumping task, pedoman wawancara serta lembar
validasi. Keseluruhan instrumen ini telah diuji validasi dan telah dinyatakan valid.
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode tes
dan wawancara.
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X MIPA 1 SMA Negeri 4
Jember dengan 30 siswa yang terdiri dari 5 siswa field dependent (FD) dan 25 siswa
field independent (FI). Pengambilan data dilaksanakan pada tanggal 15 Januari
2020 sampai 21 Januari 2020 dengan memberikan tes soal pemecahan masalah berbasis jumping task terhadap 30 siswa. Dalam penelitian ini, pengambilan subjek
wawancara dilakukan dengan mengambil siswa yang menjawab dua permasalahan
yang keduanya benar dan salah.
Hasil tes dan wawancara menunjukkan bahwa siswa FD berkemampuan
baik dalam menyelesaikan masalah yaitu mampu menuliskan apa yang diketahui
dan ditanyakan dengan lengkap, cukup mampu membedakan informasi yang
penting dan tidak, mampu merencanakan penyelesaian dengan benar, mampu
memecahkan masalah dengan benar, mampu menuliskan kesimpulan dengan benar,
dan cenderung untuk membaca soal kembali dan mencocokkannya dengan hasil
yang diperoleh untuk memeriksa kembali, namun belum mampu membuktikan
kebenaran jawaban yang diperoleh.
Selanjutnya, berdasarkan hasil tes dan wawancara menunjukkan bahwa
siswa berkemampuan baik sekali dalam menyelesaikan soal jumping task mampu
menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan dengan lengkap dan mampu
membedakan informasi yang penting dan tidak, mampu merencanakan
penyelesaian dengan benar, mampu memecahkan masalah dengan benar, mampu
menuliskan kesimpulan dengan benar dan cenderung untuk melihat apa yang
ditanyakan pada soal kemudian memilih jawaban yang sesuai untuk memeriksa
kembali, namun belum mampu membuktikan kebenaran jawaban yang diperoleh.
Kemampuan pemecahan masalah matematika siswa FD dan FI
berkemampuan sangat kurang memiliki deskripsi yang serupa yaitu mampu
menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan dengan lengkap, cukup mampu
membedakan informasi yang penting dan tidak, kurang mampu merencanakan
penyelesaian, dalam tahap melaksanakan rencana penyelesaian siswa memecahkan
masalah dengan menghasilkan jawaban yang kurang tepat dan tidak menuliskan
kesimpulan serta tidak mampu membuktikan kebenaran jawaban dalam tahap
memeriksa kembali.