Bionanokomposit Pati/BCNC sebagai Material Pembuatan Film Indikator
Abstract
Teknologi dalam kemasan saat ini mengalami perkembangan yang pesat.
Penggabungan sensor kimia dan biosensor dalam teknologi kemasan biasanya
disebut dengan film Indikator atau kemasan cerdas. Kemasan cerdas ini dapat
berupa label/film yang memberikan informasi visual kepada konsumen mengenai
kondisi dari suatu produk. Kemasan cerdas terdiri dari dua komponen yaitu
padatan pendukung dan indikator yang sensitif terhadap perubahan pH. Padatan
pendukung dapat berupa polimer sintetik dan polimer alami seperti polietilen
terepthalat, PVA, pati, kitosan, pektin, dan campuran kitosan/pati jagung. Pati
merupakan polimer alami yang dapat digunakan sebagai padatan pendukung atau
matriks dalam pembuatan film. Pati seringkali digunakan sebagai material
pembuatan film karena ketersediaannya yang melimpah, biodegradable, renewable
dan murah. Namun, film yang dihasilkan dari pati memiliki sifat permeabilitas
yang tinggi sehingga perlu penambahan plastizicer berupa gliserol dan BCNC
sebagai filler. Variasi BCNC yang digunakan adalah 0%, 2%, 4%, 6% dan 8%.
Film Pati/BCNC dapat diaplikasikan menjadi film indikator dengan cara
menambahakan antosianin sebagai warna indikatornya. Pembuatan film Indikator
warna dilakukan menggunakan metode oles dengan penggunaan antosianin
sebesar 4 mL.Penelitian ini meliputi dua tahapan yaitu : (1) Preparasi BCNC
dengan menggunakan hidrolisis asam (2) pembuatan film Indikator. Film
Indikator selanjutnya dikarakterisasi dengan menggunakan FTIR untuk
mengidentifikasi adanya gugus dari antosianin, Laju Transmisi Uap Air (WVTR),
Transmitasi Optik dengan menggunakan spektrofometer Uv-Vis pada panjang
gelombang 400 nm dan analisis perubahan warna film diberbagai pH 1-10.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada film indikator terdapat gugus
fungsi baru pada bilangan gelombang 1654 cm-1
. Laju Transmisi uap air (WVTR)
digunakan untuk mengetahui sifat permeabilitas dari film indikator, dengan
rendahnya nilai WVTR maka akan meningkatkan kualitas dari film yang
dihasilkan. Nilai WVTR terendah pada film indikator dengan konsentrasi BCNC
8% sebesar 0,0702 g/jam cm2
. Sifat permeabilitas film menurun seiring dengan
penambahan konsentrasi BCNC sedangkan untuk transparansi film indikator
dianalisis menggunakan spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang 400
nm. Transparansi dapat diketahui berdasarkan nilai transmitannya. Rendahnya
nilai transmitan menunjukkan film yang dihasilkan lebih transparan. Film
indikator dengan nilai transmitan tertinggi yaitu pada variasi konsentrasi BCNC
0% dan nilai transmitan terendah pada variasi konsentrasi 8%. Hal tersebut
menunjukkan bahwa penurunan transmitan terjadi seiring dengan penambahan
konsentrasi BCNC. Perubahan warna film indikator dianalisis dengan
menggunakan larutan pH 1-10. Hasil analisis visual menunjukkan dengan adanya
penambahan BCNC tidak menunjukkan perubahan warna yang signifikan dan
konsisten pada film indikator yang disebakan oleh ukuran ketebalan film yang
tidak seragam sehingga mempengaruhi jumlah antosianin yang tertanam pada
film.