Pengaruh Diagram V dalam Model Pembelajaran Discovery Learning terhadap Hasil Belajar dan Kemampuan Berpikir Kreatif
Abstract
Paradigma pendidikan nasional abad 21 mengarahkan peserta didik untuk
memiliki kemampuan berpikir tingkat tinggi. Melalui pendidikan, peserta didik
disiapkan untuk menjadi individu yang memiliki kompetensi untuk beradaptasi
dengan tugas dan tanggung jawab baru melalui pengembangan kemampuan
berpikir tingkat tinggi. Permasalahan dalam dunia pendidikan Indonesia saat ini
adalah rendahnya kompetensi peserta didik dalam menyelesaikan suatu masalah.
Kompetensi peserta didik yang harus dikembangkan dalam menyelesaikan masalah
adalah kemampuan berpikir kreatif. Upaya mengembangkan kemampuan berpikir
kreatif dapat melalui kegiatan pembelajaran yang berorientasi pada peningkatan
keikutsertaan peserta didik secara aktif seperti model pembelajaran discovery
learning. Karakteristik model discovery learning yang bersifat fleksibel dan
membimbing peserta didik untuk mengembangkan kreativitas sehingga diharapkan
dapat mencapai hasil belajar yang baik. Namun, penggunaan model pembelajaran
discovery learning di kelas menemukan kendala dalam membimbing untuk
menemukan konsep dan mengembangkan kemampuan berpikir peserta didik. Hal
tersebut terbukti dari rendahnya kualitas proses kegiatan penemuan dan
pengembangan kemampuan berpikir kreatif peserta didik.
Diagram V merupakan salah satu bentuk scaffolding yang membantu
peserta didik mengkontruksi pengetahuan baru. Diagram V terdiri dari bagian
konsep dan metodologi yang membentuk huruf v. Peneliti memberikan solusi
dengan membuat LKPD berbasis discovery learning berbantuan diagram V. Oleh
karena itu, dibutuhkan penelitian tentang “Pengaruh diagram V dalam model
pembelajaran discovery learning terhadap hasil belajar dan kemampuan berpikir
kreatif”. Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengkaji
pengaruh diagram V dalam model pembelajaran discovery learning terhadap hasil
belajar dan kemampuan berpikir kreatif.
Jenis penelitian ini adalah quasi experiment yang dilaksanakan di SMA
Negeri Ambulu di kelas XI pada semester gasal tahun pelajaran 2019/2020 pada
tanggal 19-28 November 2019. Pemilihan sampel penelitian menggunakan teknik
purposive sampling area. Sampel penelitian yang terpilih yaitu kelas XI MIPA 6
sebagai kelas eksperimen dan kelas XI MIPA 7 sebagai kelas kontrol. Kelas
eksperimen diberikan perlakuan model pembelajaran discovery learning
berbantuan diagram V, sedangkan kelas kontrol menggunakan model pembelajaran
discovery learning tanpa diberikan bantuan diagram V. Data yang diperoleh,
kemudian dianalisis menggunakan program SPSS 23 untuk mengetahui pengaruh
perlakuan yang diberikan terhadap hasil belajar dan kemampuan berpikir kreatif.
Proses pembelajaran dilaksanakan sebanyak 3 kali pertemuan dengan sub
materi persamaan gas ideal, hukum-hukum gas ideal, dan prinsip ekuipartisi energi
maka langkah selanjutnya adalah penilaian terhadap hasil belajar dan kemampuan
berpikir kreatif. Hasil belajar dan kemampuan berpikir kreatif diperoleh dari
penilaian posttest. Data hasil belajar peserta didik dianalisis menggunakan uji
nonparametric Mann-Whitney U diperoleh nilai signifikansi (I-tailed) sebesar
0,000. Perolehan nilai tersebut memenuhi Sig. ≤ 0,05 yang berarti diagram V dalam
model pembelajaran discovery learning berpengaruh signifikan terhadap hasil
belajar peserta didik. Selanjutnya, data kemampuan berpikir kreatif peserta didik
dianalisis menggunakan uji Indenpendent Sample T-Test diperoleh nilai Sig. (2-
tailed) sebesar 0,000 (Sig. ≤ 0,05) maka keputusan yang diperoleh adalah
penggunaan diagram V pada model pembelajaran discovery learning berpengaruh
signifikan terhadap kemampuan berpikir kreatif peserta didik.
Berdasarkan penjabaran di atas, maka dapat disimpulkan bahwa (1) diagram
V dalam model pembelajaran discovery learning berpengaruh signifikan terhadap
hasil belajar (2) diagram V dalam model pembelajaran discovery learning
berpengaruh signifikan terhadap kemampuan berpikir kreatif.