“Pengembangan Media Video Animasi Tema 5 Fokus Bahasan Sifat-Sifat Cahaya dan Keterkaitannya dengan Indra Penglihatan untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar
Abstract
Kemajuan teknologi yang semakin berkembang menawarkan berbagai
kemudahan salah satunya ialah dalam hal media pembelajaran. Sejalan dengan hal
tersebut, pembelajaran juga akan kurang dipahami siswa apabila hanya
memberikan materi secara eksplisit, mengingat pembelajaran tematik sering
dianggap susah karena banyak sekali hal-hal yang tidak memungkinkan untuk
dihadirkan langsung ke dalam lingkup siswa. Terbukti pada buku siswa kelas IV
KD 3.7 Menerapkan sifat-sifat cahaya dan keterkaitannya dengan indra
penglihatan. Materi tersebut tidak akan menarik dan diingat siswa apabila hanya
disajikan dalam teks, butuh adanya pengalihan atas gambaran yang dipikirkan
oleh siswa. Media yang disarankan oleh buku guru sudah cukup baik, namun
perlu alternatif media pembelajaran yang mampu memvisualkan pemikiran siswa
dan menarik agar siswa mampu mengatasi keterbatasan ruang mengenai sifat-sifat
cahaya dan keterkaitannya dengan indera penglihatan.
Berdasarkan permasalahan tersebut, maka rumusan masalah penelitian ini
yaitu “Bagaimanakah validitas dan keefektivitasan pengembangan video animasi
berbasis adobe after effect fokus bahasan “sifat-sifat cahaya dan keterkaitannya
dengan indra penglihatan” yang efektif?”. Berdasarkan rumusan masalah tersebut,
maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendiskripsikan validitas dan
keefektivitasan pengembangan video animasi berbasis adobe after effect fokus
bahasan “sifat-sifat cahaya dan keterkaitannya dengan indra penglihatan” yang
efektif.
Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini berupa
penelitian pengembangan (R&D) oleh Borg and Gall. Penelitian terdiri atas 8
tahap, yaitu: (1) penelitian pendahuluan, (2) perencanaan pengembangan produk,
(3) pengembangan desain produk awal, (4) validasi desain produk, (5) revisi
desain produk, (6) uji coba penggunaan, (7) revisi desain produk. (8) uji coba
keefektifan. Tahap produksi masal dan desiminasi tidak dilakukan karena peneliti
hanya ingin melihat hasil keefektifan media pembelajaran.
Hasil analisis data validasi media pembelajaran video animasi oleh
validator mendapat rerata skor sebesar Va dengan persentase kelayakan
sebesar 85,6% dengan kategori sangat layak. Hal tersebut menunjukkan bahwa
media pembelajaran video animasi yang dikembangkan layak untuk digunakan
sebagai media dalam kegiatan pembelajaran.
Hasil pengembangan media pembelajaran video animasi dilihat dari
persentase kelayakan dari validator, persentase hasil belajar siswa digunakan
untuk menguji keefektivitasan media pembelajaran video animasi. Hasil penelitian
menunjukkan persentase banyaknya siswa yang mencapai nilai KKM sebesar
84,61% dan 80,76% atau dengan interpretasi sangat baik.
Berdasarkan pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa media
pembelajaran video animasi “Sifat-Sifat Cahaya dan Keterkaitannya dengan Indra
Penglihatan” valid, dan efektif digunakan dalam proses pembelajaran oleh guru
sehingga dapat membantu proses pembelajaran.