Viabilitas Bacillus sp. Sebagai Agen Antagonis Patogen Tanaman dalam Formulasi Berbahan Dasar Tepung
Abstract
Bakteri yang dapat dimanfaatkan sebagai agen pengendali hayati yaitu salah
satunya bakteri Bacillus sp. hal ini dikarenakan mampu menghambat Colletotrichum
secara in vitro dengan penghambatan sebesar 52,3%. Penghambatan dapat terjadi
karena genus Bacillus menghasilkan antibiotik yang bersifat racun bagi mikroba lain.
B. subtilis juga mampu menghambat Xanthomonas hal ini dikarenakan adanya
senyawa siderofor. Melihat banyaknya manfaat Bacillus maka perlu dilakukan
formulasi untuk menjaga viabilitas dan daya hambat Bacillus dan juga untuk
memudahkan dalam aplikasinya. Pemanfatan Bacillus sebagai agen antagonis
memiliki permasalahan dalam aplikasi dilapang hal ini dikarenakan dalam
penggunaan bakteri dalam bentuk suspensi sel ini dapat menurunkan kemampuan
dalam mengendalikan penyakit pada tanaman. Oleh sebab itu suspensi bakteri ini
perlu dimobilisasi dalam bentuk formula dan diperbanyak dengan pembawa (Carrier)
untuk mempertahankan daya hidup bakteri (Yanti dan Trimurti, 2015).
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Penyakit Tumbbuhan fakltas
Pertanian Universitas Jember. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui viabilitas
dan daya antagonis Bacillus sp. yang telah diformulasi pada beberapa jenis tepung
terhadap patogen tanaman. Formulasi dilakukan dengan cara mengambil suspensi
Bacillus sp. sebanyak 10 ml dengan populasi 1013 cfu/ml lalu dimasukkan kedalam
masing-masing formulasi. Pengamatan uji viabilitas dilakukan dengan cara
menghitung populasi Bacillus sp. dan uji antagonis Bacillus sp. terhadap
Xanthomonas axonopodis pv. glycines dan Colletotrichum sp.
Hasil penelitian menunjukan Bacillus sp. setelah diformulasi masih mampu
mempertahankan viabiitas dan daya antagonisnya. Viabilitas Bacillus sp. yang terbaik
yaitu pada formulasi tepung beras pada 14 hsi sebesar 4,94 X 1014 cfu/g dan zona
hambat Bacillus sp. terbaik yaitu pada formulasi tepung jagung sebesar 13,1 mm dan
daya hambat Bacillus sp. terbaik yaitu pada formulasi tepung tapioka pada 42 hsi
sebesar 62,89% .
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4239]