Level Literasi Matematika Siswa Dalam Menyelesaikan Soal PISA Konten Change And Relationship Ditinjau Dari Gaya Kognitif Field Dependent Dan Field Independent
Abstract
Literasi Matematika merupakan kemampuan siswa dalam merumuskan, menafsirkan dan memecahkan permasalahan matematika dalam kehidupan sehari-hari, menggunakan konsep dan fakta yang dimilikinya melalui prosedur yang sesuai. Berdasarkan hasil PISA yang dilakukan setiap 3 tahun sekali, rata-rata skor kemampuan literasi matematika siswa Indonesia masih berada pada level 1 dibawah rata-rata skor internasional yaitu level 3. Hal tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya faktor kognitif siswa, dimana masing-masing siswa memiliki gaya kognitif berbeda dan hal tersebut juga mempengaruhi struktur kognitif siswa. Gaya kognitif dalam penelitian ini adalah gaya kognitif field dependent (FD) dan field independent (FI). Gaya kognitif tersebut mempengaruhi siswa dalam merespon suatu masalah dan strategi yang digunakan dalam menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari yang tidak terlepas dari matematika. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka dilakukan penelitian yang berjudul “Level Literasi Matematika Siswa Dalam Menyelesaikan Soal PISA Konten Change And Relationship Ditinjau Dari Gaya Kognitif Field Dependent Dan Field Independent”.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan literasi matematika siswa field dependent (FD) dan siswa field independent (FI) dalam menyelesaikan soal PISA konten Change And Relationship ditinjau dari ketercapaian level literasi matematisnya. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal tes PISA, pedoman wawancara serta lembar validasi. Keseluruhan instrumen ini telah diuji validasi dan telah dinyatakan valid. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode tes dan wawancara.
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X MIPA 6 SMA Negeri 1 Jember dengan 29 siswa yang terdiri dari 6 siswa field dependent (FD) dan 23 siswa field independent (FI). Pengambilan data dilaksanakan pada tanggal 18 November 2019 sampai 20 November 2019 dengan memberikan tes soal PISA terhadap 29 siswa. Berdasarkan pengklasifikasian gaya kognitif tersebut ditemukan kondisi dimana jumlah siswa FI dengan jumlah siswa FD memiliki selisih yang sangat besar. Hal tersebut menunjukkan bahwa lingkungan sekolah tersebut mempunyai pembiasaan yang baik dalam hal mengelola proses pembelajaran dimana siswa dibiasakan untuk tidak bergantung pada orang lain melainkan siswa tersebut dibiasakan untuk mandiri dalam menyelesaikan masalah. Dalam penelitian ini, pengambilan subjek dilakukan dengan menganalisis pemenuhan indikator pada setiap level literasi matematika yang dicapai siswa dan dilakukan wawancara apabila terdapat siswa yang hanya memenuhi sebagian indikator pada setiap level literasi matematika.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa level literasi matematika siswa field dependent berada pada level 2 (66,67% atau sebanyak 4 siswa) dan level 5 (33,33% atau sebanyak 2 siswa). Siswa FD dalam menyelesaikan soal level 2 dan level 5 memiliki karakteristik mampu memilih strategi yang tepat untuk menyelesaikan masalah dan hal tersebut ditunjukkan dengan proses atau cara pengerjannya sangat rinci dan lengkap. Level literasi matematika siswa field independent berada pada level 2 (13% atau sebanyak 3 siswa), level 5 (69,56% atau sebanyak 16 siswa) dan level 6 (17,4% atau sebanyak 4 siswa). Siswa FI dalam menyelesaikan soal level 2 dan level 5 memiliki karakteristik mampu menentukan strategi yang tepat untuk menyelesaikan masalah dan hal tersebut ditunjukkan dengan proses pengerjaannya sangat rinci dan lengkap. Siswa FI dalam menyelesaikan soal level 6 memiliki karakter mampu memahami asumsi-asumsi yang kompleks pada soal, mampu menentukan strategi dengan yang digunakan dalam menyelesaikan soal, mampu melakukan perhitungan dengan benar dan mampu menarik kesimpulan berupa generalisasi dari permasalahan yang diberikan.