PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV MELALUI PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA VIDEO MATA PELAJARAN PKN POKOK BAHASAN GLOBALISASI DI SDN SINGKIL KABUPATEN PONOROGO
Abstract
Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang penting
bagi siswa baik secara formal maupun secara ilmu. Namun, masih banyak siswa
di SDN Singkil Kabupaten Ponorogo khususnya kelas IV yang menganggap
bahwa PKn merupakan suatu mata pelajaran sulit. Berdasarkan hasil observasi
dan wawancara, dapat diketahui bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa masih
rendah. Hal ini dikarenakan guru menjelaskan pelajaran melalui metode ceramah
tanpa menggunakan media. Aktivitas siswa di kelas hanya mencatat dan
menyalin. Siswa cenderung pasif dan hanya beberapa siswa saja yang tergolong
aktif yang memang memiliki kemampuan diatas rata-rata temannya. Selain
rendahnya aktivitas belajar, hasil belajar siswa masih banyak yang mendapatkan
nilai dibawah KKM. Untuk mengatasi masalah tersebut diperlukan model
pembelajaran yang membuat siswa tertarik untuk belajar, dapat memotivasi siswa,
dan dapat meningkatkan hasil belajar PKn siswa. Model pembelajaran yang
diterapkan adalah model problem based learning dan dengan menggunakan media
video. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1)
ix
dan 2)
Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Singkil Kabupaten Ponorogo tahun
ajaran 2012/2013 dengan subjek penelitian siswa kelas IV SD Negeri Singkil,
sebanyak 24 siswa. Rancangan dalam penelitian ini adalah rancangan penelitian
tindakan kelas. Variabel dalam penelitian ini yaitu model problem based learning
dengan menggunakan media video, aktivitas belajar siswa, dan hasil belajar siswa.
Data diperoleh dari siswa dan guru kelas IV SDN Singkil. Teknik pengumpulan
data yang digunakan adalah observasi, dokumentasi, wawancara, dan tes.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa
penerapan model problem based learning dengan menggunakan media video
pada siswa kelas IV SD Negeri Singkil secara keseluruhan berjalan dengan baik
dan lancar. Model problem based learning dan media video dapat meningkatkan
aktivitas dan hasil belajar siswa. Peningkatan aktivitas siswa dapat diketahui dari
perbandingan aktivitas siswa antara nilai prasiklus, siklus I, dan siklus II. Pada
tahap pra siklus, jumlah siswa yang dikatakan aktif hanya 31,98%, sedangkan
pada siklus I sebesar 62,5% dan siklus II sebesar 85,42%. Demikian juga dengan
peningkatan hasil belajar siswa dapat dibuktikan dengan melihat perbandingan
hasil belajar antara nilai prasiklus, siklus I, dan siklus II. Pada tahap prasiklus,
jumlah siswa yang dikatakan tuntas hannya 37,5%, sedangkan pada siklus I
sebesar 58,33%, dan siklus II sebesar 83,33%.
Saran peneliti berdasarkan hasil penelitian adalah: 1)