Perencanaan Sumur Resapan Air Hujan di Daerah Padat Wilayah Terbangun di Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember
Abstract
Akibat perkembangan pembangunan perkotaan seperti pada wilayah Sumbersari,
menyebabkan berkurangnya lahan terbuka hijau sebagai tempat meresapnya air hujan ke
dalam tanah, meningkatnya aliran air permukaan, dan tidak diimbangi dengan saluran
drainase yang memadai, sehingga terjadi genangan air dan banjir. Kejadian banjir terbesar di
kabupaten Jember terdapat di 3 kecamatan yang salah satunya berada di kecamatan
Sumbersari dangan jumlah sebanyak 28 titik banjir yang tingginya berkisar 10-15 cm yang
diidentifikasi disebabkan karena masalah kapasitas saluran dan penggunaan lahan. Dengan
memanfaatkan genangan air yang sering terjadi, aliran air permukaan yang meningkat,
ketersediaan lahan bebas yang sangat sempit perlu dilakukan perbaikan produksi air tanah
melalui pengadaan daerah resapan air menggunakan sumur air resapan yang akan berpotensi
menaikkan tinggi muka air tanah dengan menampung air permukaan untuk diteruskan ke
dalam tanah.
Dalam pengerjaan analisis sumur resapan didaerah Sumbersari ini akan meninjau
beberapa aspek yaitu mengidentifikasi angka permeabilitas tanah untuk setiap lokasi banjir
yang diperkirakan akan dibangun sumur resapan, mengidentifikasi besarnya air yang mampu
terserap kedalam tanah apabila sumur resapan dibangun, serta efisiensi kelayakan sumur
resapan pada lokasi yang akan ditempatkan berdasarkan ketersediaan lahan bebas dan bentuk
sumur yang paling ideal berdasarkan aturan – aturan terlampir lainnya dalam SNI yang
berlaku. Sistem perencanaan hingga disain sumur resapan mengacu pada peraturan resmi
yaitu SNI tentang sistem pembangunan sumur resapan tahun 2002 dan 2017. Metode
pengerjaan menggunakan beberapa metodologi diantaranya melakukan survey lapangan
untuk mengetahui tinggi muka air tanah, mengidentifikasi fungsi sumur sebagai reduktor air
untuk banjir rencana dan berdasarkan volume tangkapan air pada bidang tadah observasi pada
lokasi untuk mengetahui ketersediaan lahan dan kondisi kepadatan, serta uji laboratorium
untuk mengetahui besar permeabilitas tanahnya.
Berdasarkan hasil pengujian angka permeabilitasnya, hanya daerah Jalan Suprapto, S.
Parman, Taman Gading, Muktisari, Gladak Pakem yang dapat dibangun sumur resapan air
hujan karena memenuhi syarat SNI-8456-2017 yaitu angka permeabilitasnya harus diatas 2
cm/jam. Hasil dari analisis dan perhitungan yang dilakukan didapat jumlah air yang mampu
terserap ke dalam tanah dengan adanya sumur resapan air hujan sebesar 44,532m3/hari
dengan jumlah 7 – 9 sumur per titik lokasi banjir dengan bentuk persegi. Berdasarkan hasil
survey yang telah dilakukan pada lokasi – lokasi banjir dengan mengamati lingkungan
pinggir jalan dan sekitarnya dapat dilihat bahwa lokasi sangat padat baik rumah warga
maupun pertokoan yang menutup permukaan tanahnya sehinga kedap air, namun masih
terdapat area lahan bebas yang bisa dibangun sumur resapan di beberapa tempat seperti
halaman pekarangan rumah warga, lahan muka pertokoan yang dipasang paving block,
halaman depan mesjid, ataupun dipinggir jalan yang jaraknya ada yang mencukupi sesuai
aturan pada SNI yang berlaku.
Collections
- UT-Faculty of Engineering [4166]