Analisis Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa pada Materi IPA Tema Ekosistem Kelas V di Sekolah Dasar
Abstract
Kemampuan berpikir tingkat tinggi atau Higher Order Thingking Skills (HOTS) adalah cara berpikir siswa yang dilakukan secara integral melalui tahap menganalisis, mensintesis, mengasosiasi hingga dapat menarik kesimpulan yang mangarah pada ide-ide yang kreatif dan produktif. Kemampuan berpikir tingkat tinggi sangat cocok apabila di terapkan dalam mata pelajaran IPA, karena memiliki karakteristik khusus yang sesuai untuk melatih kemampuan berpikir siswa secara maksimal serta mampu mengatasi permasalahan. Di dalam kegiatan pembelajaran, Kemampuan Berpikir tingkat tinggi relevan dengan konsep berpikir domain kognitif pada taksonomi Bloom yang telah direvisi oleh Anderson dan Krathwohl (2002) yakni terdapat pada C4 (menganalisis), C5 (mengevaluasi), dan C6 (mengkreasi). Saat ini, di sekolah dasar sudah mulai menerapkan pembelajaran berbasis HOTS, dengan tujuan menciptakan lulusan yang memiliki kemampuan berpikir secara logis, kritis, kreatif dan inovatif. Sebagai upaya dalam mengetahui pencapaian penerapan pembelajaran berbasis HOTS siswa di sekolah dasar, perlu diadakannya sebuah penelitian berupa analisis. Dengan demikian, penelitian ini berjudul “Analisis Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa Pada Materi IPA Tema Ekosistem Kelas V Di Sekolah Dasar”. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah dapat mendeskripsikan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa pada materi IPA tema ekosistem kelas V di sekolah dasar.
Pada penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif. Waktu penelitian dilaksanakan pada semester ganjil tahun pelajaran 2019/2020. Adapun tempat penelitian yaitu SDN Kepatihan 06, SDN Sumbersari 03, dan SDN kebonsari 04 dengan jumlah siswa 79. Pengumpulan data menggunakan metode tes dan wawancara. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif untuk menganalisis kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa. Analisis kemampuan berpikir tingkat tinggi dilakukan dengan menjumlahkan skor yang diperoleh siswa dengan mengacu pada pedoman penskoran Beyrak, mencari nilai rata-rata kemampuan berpikir tingkat tinggi, mengkategorikan siswa dalam tiga kategori kemampuan berpikir tingkat tinggi yaitu rendah, sedang, dan tinggi, serta melakukan tahap wawancara.
Kesimpulan dari penelitan ini adalah kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa pada materi IPA tema ekosistem kelas V di sekolah dasar temasuk ke dalam kategori rendah. Persentase yang diperoleh siswa pada kemampuan berpikir tingkat tinggi dengan kategori rendah yaitu sebesar 86,08%, dalam kategori sedang yaitu sebesar 12,66%, dan dalam kategori tinggi yaitu sebesar 1,26%. Rendahnya kemampuan berpikir tingkat tinggi dipengaruhi oleh pemahaman konsep materi ekosistem mengarah pada siswa yang mengalami tidak paham konsep ekosistem.
Adapun saran pada penelitian ini, diharapkan guru sekolah dasar menerapkan pembelajaran berbasis HOTS yang sesuai dengan memperhatikan pembuatan RPP, proses pembelajaran, dan soal evaluasi. Ditinjau dari segi soal evaluasi yang digunakan harus mampu mengukur sejauh mana kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa. Pada penggunaan penilaian ini siswa akan terbiasa meningkatkan aspek kognitifnya dalam konteks menyelesaikan suatu masalah, sehingga prestasi, motivasi, serta sikap positif siswa menjadi meningkat. Dengan demikian, dapat dijadikan upaya untuk mengatasi rendahnya kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa yang pada saat ini sudah mulai dilaksanakan di sekolah dasar.