• Login
    View Item 
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Social and Political Sciences
    • View Item
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Social and Political Sciences
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Kepentingan India dalam Konflik Perbatasan Tiongkok-Bhutan di Doklam

    Thumbnail
    View/Open
    PARSIT SUSENO - 120910101026_1.pdf (1.001Mb)
    Date
    2019
    Author
    SUSENO, Parsit
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Kebijakan anti-narkotika pada masa pemerintahan Rodrigo Duterte dimaksudkan untuk memberantas narkotika di Filipina. Filipina disebut oleh PBB sebagai negara pengguna narkotika terbanyak di Asia timur, terutama dalam hal pemakaian obat methamphetamine alias sabu. Dalam perkembangannya, Filipina dihadapkan pada kewajiban yang harus dipenuhi sebagai negara anggota ICC. Filipina sesuai aturan Statuta Roma diwajibkan untuk berkerjasama dalam penyelidikan ICC. Penyelidikan tersebut dimaksudkan untuk dapat mengangkat kejahatan terhadap kemanusiaan selama implementasi kebijakan anti-narkotika ke pengadilan ICC. Di lain pihak, Filipina di bawah pemerintahan Rodrigo Duterte terkait investigasi ICC memerintahkan para aparat keamanan setempat untuk tidak berkerjasama dengan segala bentuk investigasi yang dilakukan oleh ICC di Filipina. Sampai pada 14 Maret 2018, Filipina secara resmi menyatakan keinginan untuk menarik diri dari keanggotaan ICC. Berdasarkan fenomena di tersebut, penulis akan melakukan penelitian untuk mengetahui alasan yang mendasari keputusan Rodrigo Duterte menarik Filipina keluar dari keanggotaaan ICC. Penelitian ini bersifat kualitatif deskriptis dengan menggunakan data sekunder. Proses pengumpulan data dilakukan dengan teknik penelitian kepustakaan (library research). Data yang digunakan dalam penelitian ini keuntungan dan kerugian dalam sebuah keputusan sesuai teori model aktor rasional dari Graham T. Allison yang menjadikannya sebagai alasan Rodrigo Duterte menarik Filipina keluar dari keanggotaan ICC. Data kemudian dianalisis dan disusun untuk menjawab pertanyaan dari rumusan masalah dalam penelitian ini. Hasil dari penelitian menunjukan Rodrigo Duterte Rodrigo Duterte sebagai presiden dan pemimpin kebijakan anti-narkotika di Filipina memutuskan untuk menarik Filipina keluar dari keanggotaan ICC. Keluarnya Filipina dari kenggotaan ICC menandakan bahwa negara tersebut tidak lagi berada dalam yurisdiksi dan regulasi ICC sesuai aturan Statuta Roma. Rodrigo Duterte mengambil langkah tersebut sebagai upaya melanjutkan implementasi kebijakan anti-narkotika untuk mencapai kepentingan nasional Filipina dalam hal pemberantasan peredaran narkotika tanpa intervensi dari ICC.
    URI
    http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/98250
    Collections
    • UT-Faculty of Social and Political Sciences [5637]

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    Context

    Edit this item

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository