KUALITAS PELAYANAN PADA INSTALASI RAWAT INAP DI PUSKESMAS PUGER
Abstract
Pelayanan yang bermutu dan berkualitas merupakan syarat pokok dari sutau
pelayan kesehatan. Puskesmas Puger adalah salah satu puskesmas yang mendapatkan
sertifikat ISO 9001:2000. Tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini
adalah untuk mendeskripsikan kualitas pelayanan kesehatan rawat inap di Puskesmas
Puger Kabupaten Jember. Rumusan masalah yang peneliti gunakan dalam penelitian
ini adalah Kualitas Pelayanan Kesehatan Rawat Inap di Pusat Kesehatan Masyarakat
(PUSKESMAS) Puger Kabupaten Jember”. Metode penelitian yang digunakan
adalah metode penelitian deskriptif dengan data kuantitatif. Sampel yang digunakan
berjumlah 74 responden pasien rawat inap di Puskesmas Puger Kabupaten Jember
dengan menggunakan teknik sampling accidental, yaitu teknik penentuan sampel
berdasarkan kebetulan yaitu siapa saja yang secara kebetulan/insidental bertemu
dengan peneliti dapat digunakan sampel, bila dipandang orang yang kebetulan
ditemui itu cocok sebagai sumber data. Menggunakan skala likert dalam mengukur
variabel kualitas pelayanan kesehatan rawat inap. Penelitian ini dilakukan di
Puskesmas Puger Kabupaten Jember pada tanggal 07 Agustus 2011 sampai dengan
07 Juli 2011. Pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara,
kuesioner, dan dokumentasi.
Analisis data yang digunakan adalah analisis SERVQUAL (Service Quality)
oleh Zeithaml, Parasuraman dan Berry Penjelasan mengenai analisis kualitas
pelayanan rawat inap Puskesmas Puger terhadap lima dimensi kulaitas layanan yang
terdiri atas dimensi bukti fisik, kehandalan, daya tanggap, jaminan, dan empati akan
dijabarkan sebagai berikut. Pengukuran terhadap dimensi kualitas layanan
dihubungkan dengan unsur harapan pasien (expectation) dan kinerja layanan
(performance) yang dirasakan oleh pasien. Skala pengukuran menggunakan range
nilai dari 1 (satu) untuk sangat tidak puas sampai 5 (lima) untuk sangat puas.
Selanjutnya, akan dibahas mengenai kinerja layanan dan harapan yang dirasakan oleh
pasien serta selisihnya. Dalam hal ini apabila performance lebih rendah dari
expectation maka pelayanan yang diberikan kurang baik dan tidak memuaskan
pasien, apabila performance sama dengan expectation maka pelayanan sama dengan
harapan pasien dan telah memuaskan pasien, dan apabila performance lebih tinggi
dari expectation maka pelayanan yang diberikan telah melebihi harapan pasien dan
sangat memuaskan pasien.
Ketidakpuasan tertinggi terjadi pada dimensi kehandalan dimana skor untuk
kinerja yang diberikan (performance) adalah 4,38 sedangkan kinerja yang diharapkan
(expectation) adalah 4,50 dengan Gap -0,11. Ketidakpuasan terjadi pada dimensi
Daya Tanggap dimana skor untuk kinerja yang diberikan (performance) adalah 4,32
sedangkan kinerja yang diharapkan (expectation)