Pengaruh Store Atmosphere, Sales Promotion dan Positive Emotion Terhadap Impulse Buying (Studi pada Konsumen Wanita di Matahari Departement Store Johar Plaza Jember)
Abstract
AFTA (Asean Free Trade Area) mulai diberlakukan di Indonesia pada tahun
2015. AFTA membawa dunia ritel Indonesia pada realitas global retailing yang
harus dihadapi. Fenomena Global Retailing memicu adanya tantangan persaingan
global yang menuntut ritel nasional untuk menentukan strategi yang tepat agar
bisnis ritel tetap mampu berjalan. Salah satu cara untuk menentukan strategi adalah
dengan memahami pola perilaku pembelian konsumen. Pola perilaku pembelian
yang kerap kali dilakukan oleh konsumen saat berada didalam ritel adalah perilaku
impulse buying. Konsumen yang rawan melakukan impulse buying adalah kaum
wanita, hal ini disebabkan secara umum, kaum wanita lebih banyak berperan dalam
berbelanja, sedangkan kaum pria cenderung lansung berbelanja pada barang yang
dibutuhkan dan menghabiskan waktu belanja yang lebih sedikit. Fenomena impulse
buying dipandang oleh peritel sebagai suatu peluang besar untuk meningkatkan
keuntungan perusahaan. Perilaku impulse buying dipengaruhi oleh beberapa faktor
yaitu store atmosphere, sales promotion dan positive emotion. Hal ini sejalan
dengan penelitian Kurniawan et al., (2013) menemukan bahwa store atmosphere
dan sales promotion mempengaruhi terjadinya perilaku impulse buying. Namun,
hal ini bertentangan dengan hasil penelitan Wahyuning (2017) yang menunjukan
bahwa store atmosphere dan sales promotion tidak memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap impulse buying. Berdasarkan ketidak konsistenan dari hasil
penelitian tersebut, maka penelitian ini dilakukan untuk mengkaji pengaruh store
atmosphere, sales promotion dan positive emotion terhadap impulse buying.