Pengaruh Prosedur Orientasi terhadap Tingkat Kecemasan pada Pasien yang Menjalani Terapi Oksigen Hiperbarik (TOHB) di Rumah Sakit Paru Jember (The Effect of the Orientation Procedure on the Level of Anxiety of Patients who is Undergoing Hyperbaric Oxygen Therapy at Rumah Sakit Paru Jember)
Abstract
Terapi oksigen hiperbarik merupakan suatu cara pengobatan pada pasien dengan menghirup
oksigen murni pada tekanan lebih besar daripada tekanan atmosfer normal. Pasien yang baru
pertama kali menjalani terapi hiperbarik akan merasakan kecemasan akibat dari efek samping dari
terapi hiperbarik. Prosedur orientasi dapat digunakan untuk menurunkan tingkat kecemasan pada
pasien. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh prosedur orientasi terhadap
tingkat kecemasan pasien yang akan menjalani terapi oksigen hiperbarik di Rumah Sakit Paru
Jember. Penelitian ini menggunakan desain pra eksperimental dengan pendekatan one group
pretest and postest. Tehnik sampling yang digunakan adalah consecutive sampling dengan jumlah
sampel 32 responden. Data diuji dengan menggunakan Wilcoxon Test. Hasil menunjukkan terdapat
penurunan yang signifikan dari cemas sedang ke cemas ringan dengan penerapan prosedur
orientasi (p=0,000). Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada pengaruh prosedur orientasi terhadap
tingkat kecemasan pada pasien yang akan menjalani terapi oksigen hiperbarik di Rumah Sakit Paru
Jember. Pemberian informasi yang adekuat dan pengenalan setiap sudut ruang chamber hiperbarik
agar pasien mampu beradaptasi terhadap kejadian atau pengalaman pertama yang dihadapi,
sehingga diperlukan peran perawat dalam mendampingi pasien untuk memberikan arahan pada
pasien yang hendak menjalani terapi hiperbarik agar dapat mengikuti proses terapi hingga selesai.
Prosedur orientasi terapi hiperbarik dapat diaplikasikan sebagai salah satu metode untuk
menurunkan tingkat kecemasan pasien yang akan menjalani terapi oksigen hiperbarik.
Collections
- LSP-Jurnal Ilmiah Dosen [7301]