Show simple item record

dc.contributor.advisorWIRAWAN, Dedy
dc.contributor.advisorASKIN
dc.contributor.authorRIZAL, Akhmad Syaiful
dc.date.accessioned2019-11-26T08:35:33Z
dc.date.available2019-11-26T08:35:33Z
dc.date.issued2019-09-09
dc.identifier.nim141710201030
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id//handle/123456789/96368
dc.description.abstractEnergi merupakan aspek yang harus ada dalam seluruh kegiatan hidup manusia. Penggunaan energi pada saat ini hanya terfokus pada energi fosil saja yang berupa minyak bumi dan gas alam. Adanya penggunaan kedua energi tersebut yang tidak dapat diperbaharui menyebabkan krisis kelangkaan energi. Energi biomassa merupakan solusi tepat untuk mengatasi kelangkaan energi fosil. Ketersediaan limbah biomassa melimpah apalagi negara Indonesia masih memanfaatkan sektor pertanian sebagai mata pencaharian masyarakatnya. Bonggol jagung dan batang tembakau merupakan limbah biomassa yang paling banyak dihasilkan dan kurang termanfaatkan. Limbah biomassa dapat digunakan dalam keadaan utuh dan ada pula yang diubah bentuknya. Salah satu cara mengubah bentuk limbah biomassa adalah dengan melakukan pengempaan menjadi briket. Proses pembuatan briket dilakukan beberapa tahap yaitu karbonisasi, menghaluskan arang, melakukan pengayakan dan mencampurkan dengan perekat hingga pengempaan. Penelitian ini menggunakan bahan baku bonggol jagung dan batang tembakau sebagai bahan utama pembuatan briket dengan memanfaatkan tiga jenis perekat yaitu tepung tapioka, tepung sagu dan molases. Variabel perlakuan dalam pembuatan briket ini terletak pada penggunaan jenis dan jumlah perekat. Jumlah pada masing-masing jenis perekat yang digunakan yaitu 5 gram, 10 gram dan 15 gram yang dilarutkan dengan air sebanyak 60 ml. Variabel pengamatan meliputi suhu pembakaran, kadar air, kadar abu, laju pembakaran dan nilai kalor. Perbandingan bahan baku bonggol jagung dan batang tembakau yang digunakan masing-masing memiliki berat 50 gram. Analisa data menggunakan uji statistik anova dua arah dan apabila masih terdapat berbeda nyata maka dilanjutkan dengan uji Duncan. Hasil dari penelitian ini pada semua variabel pengamatan didapatkan data suhu pembakaran tertinggi terdapat pada briket jenis perekat tepung tapioka 15 gram, kadar air terendah terdapat pada briket jenis perekat molases 5 gram, kadar abu terendah terdapat pada briket jenis perekat tepung sagu 5 gram, laju pembakaran tertinggi terdapat pada briket jenis perekat molases 5 gram dan nilai kalor tertinggi terdapat pada briket jenis perekat tepung sagu 5 gram. Komposisi briket dengan perekat terbaik terdapat pada briket jenis perekat tepung sagu 5 gram. Hal ini dibuktikan dengan nilai kalor yang tinggi, kadar air cukup rendah dan kadar abu yang terendah.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectBatang Tembakauen_US
dc.subjectBiomassaen_US
dc.subjectKarbonisasien_US
dc.subjectDensifikasien_US
dc.subjectkarakteristik briketen_US
dc.titleAnalisis Pengaruh Bahan Perekat Terhadap Karakteristik Briket Berbahan Baku Bonggol Jagung dan Batang Tembakauen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record