JENIS-JENIS TUMBUHAN YANG DIMANFAATKAN UNTUK PEMBUATAN PERAHU TRADISIONAL OLEH NELAYAN PUGER KABUPATEN JEMBER
Abstract
Kayu yang dimanfaatkan sebagai perahu banyak terdapat di wilayah pesisir.
Kecamatan Puger merupakan wilayah pesisir selatan di Jember yang memanfaatkan
kayu sebagai perahu tradisional. Pemanfaatan kayu untuk perahu sudah dilakukan
tetapi sampai sekarang belum ada data tertulis tentang jenis-jenis tumbuhan yang
digunakan, proses pembuatan, dan cara perawatan perahu guna memperpanjang masa
pakai. Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan data tertulis mengenai jenis-jenis
tumbuhan yang dimanfaatkan untuk perahu tradisional di Puger, Jember.
Pengambilan data menggunakan metode kepustakaan (Desk Study) dan metode
Participatory Ethnobotanical Appraisal (PEA) yang meliputi wawancara (interview)
semi terstruktur, kuisioner tak terstruktur yang terbuka, dan kunjungan lapangan
(observasi). Informan ditentukan dengan teknik Snowball Sampling sampai data
lengkap dan dianalisis secara deskriptif. Terdapat 13 jenis tumbuhan yang
dimanfaatkan masyarakat Puger dalam pembuatan perahu tradisional yaitu akasia
(Acacia nilotica Delile), bambu ori (Bambusa bambos (L.) Voss.), bambu petung
(Dendrocalamus asper Backer ex K. Heyne), bendo (Artocarpus elasticus Reinw.),
ganggangan (Tetrameles nudiflora R.Br.), jati (Tectona grandis L.f.), kenitu
(Chrysophyllum cainito L.), klampis (Acacia tomentosa Willd.), laban (Vitex
pubescens Vahl), lamtoro (Leucaena glauca (Willd.) Benth), nyamplung
(Calophyllum inophyllum L.), suren (Toona sureni Merr.), dan takir (Duabanga
moluccana Blume ). Tumbuhan tersebut digunakan untuk pembuatan perahu jukung
(balokan dan pacekan), eder, pakesan (jaringan dan payangan), kapal, dan sekoci.
Proses pembuatan perahu ada dua macam yaitu kayu gelondongan utuh di lubangi
pada bagian tengahnya sehingga terbentuk badan perahu dan kayu gelondongan yang
dipotong menjadi papan-papan kayu yang dirakit menjadi perahu. Perahu dirawat
dengan cara dibersihkan dari sisa air laut, lumut atau binatang laut yang menempel,
mengecat bagian perahu, dan perbaikan bagian perahu yang telah rusak.